ABSTRAK
Sujarno. 2019. Perkembangan Kamus Besar Bahasa Indonesia: Kajian Linguistik Struktural. Disertasi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Kisyani Laksono, M.Hum; (2) Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd.
Kata Kunci: Perkembangan kamus, lema, konteks, lambang fonetis, pemenggalan kata, kelas kata, makna kata, contoh kalimat lema, perbendaharaan kata.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan Kamus Besar Bahasa Indonesia berdasarkan (1) kelengkapan konteks khusus, (2) lambang fonetis, (3) pemenggalan kata, (4) kelas kata, (5) makna kata, (6) contoh penerapan lema dalam kalimat, dan (7) perbendaharaan lema. Data penelitian berpendekatan kualitatif ini berupa perkembangan KBBI yang meliputi kelengkapan konteks khusus, lambang fonetis, pemenggalan kata, kelas kata, makna kata, contoh penerapan lema dalam kalimat, dan perbendaharaan lema.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Linguistik Struktural. Secara khusus teori itu meliputi tentang konteks, lambang fonetis, pemenggalan kata, jenis kata, makna, kalimat.
Metode, pendekatan, dan jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian bersumber dari KBBI I s.d KBBI IV yang dikumpulkan melalui pencermatan dan dokumentasi mulai 2013 sampai dengan 2016. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi (membaca sumber data, membandingkan, menganalisis, menafsirkan, menetapkan, menyimpulkan).
Hasil penelitian Perkembangan Kamus Besar Bahasa Indonesia berdasarkan (1) kelengkapan konteks khusus menunjukkan telah terjadi perkembangan, dalam KBBI I yang semula belum dilengkapi dengan konteks, mulai pada KBBI II sudah dilengkapi dengan konteks; (2) lambang fonetis belum menunjukkan adanya perkembangan, karena mulai dari KBBI s.d KBBI hanya bunyi [é] saja. Secara struktural KBBI mulai dari edisi I s.d IV belum menunjukkan adanya perealisasian lambang fonetis sebagaimana seharusnya; (3) pemenggalan kata telah terjadi perkembangan dari tidak ada pada KBBI I menjadi ada pada KBBI berikutnya; pada KBBI II telah ada pemenggalan kata berdasarkan suku katanya dan pada KBBI III serta KBBI IV pemenggalan kata berdasarkan pelafalannya; (4) jenis kata telah terjadi perkembangan, telah terjadi perubahan walaupun tidak semuanya. Secara struktural masih ada jenis kata yang tidak sesuai dengan kajian linguistik Struktural, yakni kesesuaian dengan makna atau penjelasannya, (5) makna kata telah terjadi perkembangan dari yang semula berupa sinonim menjadi penjelasan. Selain itu telah terjadi pemekaran atau perluasan makna meskipun tidak begitu banyak, (6) contoh penerapan lema dalam kalimat belum menunjukkan perkembangan, masih ada beberapa contoh kalimat yang tidak bersubjek; dan (7) perbendaharaan lema telah menunjukkan perkembangan.hal itu terbukti pada munculnya kosa kata atau lema-lema baru pada setiap edisi KBBI.
Manfaat dan saran dalam penelitian ini ditujukan kepada para penyusun kamus, kepala lembaga pendidikan (kepala sekolah, rektor, ketua, direktur), kepala perpustakaan, dosen atau guru.
ABSTRACT
Sujarno. 2019. The Development of Kamus Besar Bahasa Indonesia: The Study of Sturctural Linguistic. Dissertation, Magister of Language and Literature Education, Graduate Program of State University of Surabaya. Advisors: (1) Prof. Dr. Kisyani Laksono, M.Hum; (2) Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd.
Keywords: Development of dictionary, dictionary entry, specific context, phonetic symbol, hyphenation, word classes, word meaning, sample of dictionary entry application, vocabulary.
This research aims to describe the development of The Great Dictionary of the Indonesian Language (abbreviated in English and Indonesian as KBBI) according to (1) context comprehensiveness, (2) phonetic symbol, (3) hyphenation, (4) word classes, (5) word meaning, (6) sentence usage, and (7) vocabulary. The data of this qualitative study is the development of KBBI covering context comprehensiveness, phonetic symbol, hyphenation, word classes, word meaning, sentence usage, and vocabulary. This research used structural linguistics theory. Specially, the theory includes specific context, phonetic symbol, hyphenation, word type, word meaning, and sentence.
The method of this research is descriptive qualitative research. The data were taken from KBBI I up to KBBI IV which were collected through analysis and documentation from 2013 until 2016. As for the data analysis technique, this study used content technique analysis (reading the data source, comparing, analyzing, interpreting, assigning, and concluding).
The result of the study of the development of Kamus Besar Bahasa Indonesia based on (1) specific context comprehensiveness showed development, in KBBI I was not equipped with context, starting at KBBI II it was equipped with context, (2) phonetic symbol showed no development, because in KBBI I until KBBI IV there is only sound development [é]. Structurally in KBBI I until KBBI IV not showed the realization of phonetic symbol; (3) hyphenation showed development for those which were not available in KBBI I then later could be found in the next version of KBBI. The KBBI II displayed hyphenation according to the syllable, and KBBI III and KBBI IV included hyphenation according to the pronunciation. Further results were (4) word class showed development although only found in several parts. Structurally, there are word types that not accordance with the study of structural linguistic, that is conformity to the meaning or explanation, (5) word meaning showed development which was for words initially found in synonym, later they were explained in detail. Word meaning expansion was also found on the later KBBI edition although it was only a few. However, (6) vocabulary application in sentence did not show any development. There are some examples of the sentence that are not subject; while (7) list of vocabulary had development which was shown by the addition of new vocabularies in every edition of KBBI.
This study provides suggestions for experts compiling the dictionary content, educational institutions’ leaders (school headmasters, Rectors, Head and Director of Institutions), head of libraries, teachers or lecturers, and dictionary users.