EVENT SENI PERTUNJUKAN BERBASIS DIGITAL

OLEH KOMUNITAS SEMUJO PADA ERA PANDEMI

DI KABUPATEN JOMBANG

  Digital-Based Performing Arts Event

By SEMUJO CommunityDuring the Pandemic Era

in Kabupaten Jombang 

ABSTRAK

    Bermula dari adanya bencana banjir dan tanah longsor pada awal bulan Februari 2021 di beberapa wilayah di Kabupaten Jombang membuat seorang Novi Inggit Fitanaya mencetuskan ide untuk mengadakan pertunjukan seni secara digital pertama pada masa pandemi untuk menggalang donasi sekaligus menjadi sarana berekspresi dan menampilkan karya para seniman. Menariknya, event ini memanfaatkan Platform YouTube untuk penyelenggaraan pertunjukan virtual tersebut sebagai upaya pengembangan sistem manajemen pertunjukan berbasis digital. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem manajemen pertunjukan Charity Show berbasis digital pada masa pandemi yang diselenggarakan oleh Komunitas Seniman Muda Jombang bernama “Semujo”. Hasil penelitian ini diharapkan memiliki nilai guna dan dapat bermanfaat untuk menambah literatur, ilmu pengetahuan, dan wawasan bagi peneliti, seniman, dan masyarakat umum. Pendekatan penelitian merujuk pada konsep teori manajemen seni pertunjukan yang diungkap oleh M. Jazuli. Penelitian dilaksanakan menggunakan jenis penelitian kualitatif desktiptif dengan teknik pengumpulan data melalui: observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka, serta didukung menggunakan peralatan rekaman audio-visual untuk mendokumentasikan data yang diperoleh. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi meliputi: triangulasi metode dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Charity Show merupakan event pertunjukan seni sebagai aksi sosial pertama yang ada di Jombang yang mampu menyelenggarakan di tengah pandemi Covid-19 dengan manajemen yang mencakup seluruh unsur manajemen pertunjukan berupa man, money, materials, machines, methods, dan markets.
Kata Kunci : Charity Show, manajemen seni pertunjukan, digital.

    ABSTRACT

    Starting from the flood and landslide disaster in early February 2021 in several areas in Jombang Regency, Novi Inggit Fitanaya came up with the idea to hold the first digital art show during the pandemic to raise donations as well as a means of expression and display of the works of artists. Interestingly, this event utilizes the YouTube Platform for holding the virtual show as an effort to develop a digital-based show management system. This article aims to describe the digitalbased Charity Show performance management system during the pandemic organized by the Jombang Young Artist Community named “Semujo”. The results of this study are expected to have use value and can be useful for adding to literature, knowledge, and insight for researchers, artists, and the general public. The research approach refers to the concept of performing arts management theory expressed by M. Jazuli. The research was carried out using descriptive qualitative research with data collection techniques through: observation, interviews, documentation, and literature studies, and was supported using audio-visual recording equipment to document the data obtained. The data analysis technique in this study was carried out through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Test the validity of the data using triangulation techniques include: method triangulation and source triangulation. The results show that, Charity Show is an art performance event as the first social action in Jombang that is able to hold in the midst of the Covid-19 pandemic with management that includes all elements of performance management in the form of man, money, materials, machines, methods, and markets.
Keywords: Charity Show, management performing arts, digital.