Digilib | Universitas Negeri Surabaya

Jenis Dokumen

Disertasi
Karya Akhir S1
Karya Akhir S2
Karya Akhir S3
Skripsi
Tesis
Tugas Akhir D3
Tugas Akhir D4

Fakultas

Ilmu Pendidikan
Bahasa & Seni
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Sosial & Politik
Hukum
Psikologi
Teknik
Ekonomika dan Bisnis
Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan
Vokasi
Pascasarjana

Implementasi Wajib Lapor Bagi Pecandu Narkotika Sebagai Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Kabupaten Tulungagung

Kode Dokumen : 0108/FISH-HUK/2020

Penulis Utama : NADIA YULISTIANI

NIM Penulis Utama: 16040704044

Tahun : 2020

Judul ID :

Implementasi Wajib Lapor Bagi Pecandu Narkotika Sebagai Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Kabupaten Tulungagung

Judul EN : Implementation of Compulsory Reporting For Narcotics Addicts as Efforts to Overcome Narcotics Abuse in Tulungagung Regency

Sumber : UNESA - Fakultas Hukum - Jurusan S1 Ilmu Hukum - 16040704044 - 2020

Jenis Dokumen : Skripsi

Abstrak ID :

Pecandu Narkotika adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan narkotika dalam keadaan ketergantungan baik secara fisik maupun psikis. Pecandu Narkotika supaya terhindar dari proses hukum maka ada aturan mengenai Pelaksanan wajib lapor. Terutama di Kabupaten Tulungagung wajib lapor merupakan hal yang penting mengingat pelaksanaannya masih terkendala oleh beberapa faktor. Kendala wajib lapor bagi pecandu narkotika dikarenakan masyarakat pegunungan maupun pedesaan yang berada di Kabupaten Tulungagung tidak semua memahami aturan wajib lapor bagi pecandu narkotika, dan juga ketersediaan SDM yang kurang terpenuhi atau terbatas dan tidak bisa langsung menjangkaunya. Upaya untuk menanggulangi kendala tersebut, maka petugas BNNK Tulungagung sering menyampaikan ke masyarakat pentingnya proses wajib lapor. Permasalah penelitian ini berkaitan dengan proses pelaksanaan wajib lapor pecandu narkotika dan upaya penanggulangan kendalanya. Adapun tujuannya untuk menggambarkan proses pelaksanaan wajib lapor penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Tulungagung dan upaya mengatasi hambatan yang ada dalam rangka pelaksanaan wajib lapor. Jenis penelitian ini adalah Yuridis Empiris. Pengumpulan data dilakukan wawancara dengan Petugas BNNK Tulungagung dan penyalahguna narkotika sebagai sample dalam pernyataan permasalahan ini. Data dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan wajib lapor bagi pecandu yang tertangkap langsung dilakukan proses pidana tetap berjalan namun apabila kriterianya dibawah SEMA atau 0,5 maka akan menunggu rekomendasi hasil dari team TAT, dan proses pelaksanaan wajib lapor sebagai pecandu yang sukarela diri lapor dicek ulang masih menggunakan apa tidak, kalau mereka positif maka akan kembali ke awal (ke nol), kemudian untuk upaya yang dilakukan oleh BNNK Tulungagung dari pihak penyidik melakukan operasi ke tempat hiburan dan juga kos-kosan, dilakukan upaya turun langsung ke masyarakat bahwa menyampaikan pentingnya proses pelaksanaan wajib lapor tersebut semacam sosialisasi. Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa Implementasi wajib lapor bagi pecandu narkotika sebagai upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh Petugas BNN kurang efektif atau kurang maksimal karena dengan terbatasnya Personil dan ketidakpahaman pecandu narkotika mengenai adanya wajib lapor tersebut.

Kata Kunci : Implementasi, Penyalahgunaan Narkotika, Wajib Lapor

Abstrak EN :

Narcotics addicts are people who use or abuse narcotics in a state of dependence, both physically and psychologically. Narcotics addicts in order to avoid the legal process, there are rules regarding the implementation of compulsory reporting. Especially in Tulungagung Regency, the obligation to report is important considering that its implementation is still constrained by several factors. The problem with compulsory reporting for narcotics addicts is because not all of the mountainous and rural communities in Tulungagung Regency understand the mandatory reporting rules for narcotics addicts, as well as the inadequate or limited availability of human resources and cannot directly reach them. Efforts to overcome these obstacles, BNNK Tulungagung officers often convey to the public the importance of the mandatory reporting process. The problem of this research is related to the process of implementing the compulsory reporting of narcotics addicts and efforts to overcome the obstacles. The aim is to describe the implementation process of compulsory reporting of narcotics abuse in Tulungagung Regency and efforts to overcome existing obstacles in the context of implementing compulsory reporting. This type of research is juridical empirical. The data were collected by interviewing the Tulungagung BNNK officers and narcotics abusers as samples in this statement of the problem. Data were analyzed using qualitative descriptive. The results showed that the implementation of compulsory reporting for addicts who were caught was immediately carried out by the criminal process but if the criteria were below the SEMA or 0.5 then it would wait for the recommendation of the results from the TAT team, and the process of implementing the mandatory report as addicts who volunteered to report being checked again was still using or not, if they are positive then they will return to the beginning (to zero), then for the efforts made by BNNK Tulungagung from the investigator to carry out operations to entertainment venues and boarding houses, efforts are made to go directly to the community that convey the importance of the mandatory implementation process report is a kind of socialization. The conclusion that can be drawn is that the implementation of compulsory reporting for narcotics addicts as an effort to tackle narcotics abuse by BNN officers is less effective or less than optimal due to limited personnel and the lack of understanding of narcotics addicts regarding the existence of mandatory reporting.

Keywords: Implementation, Narcotics Abuse, Report Requirement

Tautan Artikel

File Abstrak

File Lampiran