KOMIK KOMERSIL SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI INSTALASI

COMMERCIAL COMICS AS INSTALLATION ART CREATION IDEA

Berdasarkan sejarah, manusia lebih dulu mengenal gambar  sebelum tulisan. Hal ini dibuktikan dari ditemukannya lukisan-lukisan pada dinding gua di Eropa Barat pada 10.000 SM .  Gambar-gambar yang terdapat pada relief maupun lukisan dinding gua bisa disebut sebagai sequential art yang merupakan cikal bakal dari komik modern. Karya komik memiliki arti tersendiri bagi penulis yang membawanya untuk mempelajari seni lebih dalam lagi. Namun dalam perjalanan pembelajarannya penulis mengalami kegelisahan ketika membuat karya. Isu itulah yang diangkat dalam karya instalasi dengan ungkapan kegelisahan atas pandangan komik komersil yang penulis rasa kurang memiliki nilai seni jika dibandingkan dengan karya seni murni yang lain. Tujuan penciptaan karya instalasi komik ini adalah untuk menjadi refleksi bagi penulis dan penikmat karya bahwa dalam proses penciptaan komik juga memiliki nilai seni didalamnya. Metode penciptaan karya menggunakan metode penciptaan dari Gustami ada tahap eksplorasi, tahap perancangan dan tahap perwujudan.  Melalui karya instalasi ini penulis berharap bisa menemukan jawaban dari kegelisahan yang sedang dialami. Karya instalasi dibuat dengan cara menyusun dan menyatukan karya dan peralatan menggambar yang biasa digunakan seperti, pensil, penghapus, penggaris, dan berbagai jenis drawing pen hingga menjadi sebuah kesatuan karya seni utuh yang dalam seni instalasi disebut sebagai teknik assembling. Hasil karya yang diciptakan ada 1 karya instalasi yang berjudul “Diantara dua garis” karya ini menjadi media komunikasi penulis terhadap perasaan subjektif yang dialami ketika berkarya komik

Based on history, humans first recognized images before writing. This is evidenced by the discovery of paintings on cave walls in Western Europe in 10,000 BC. The pictures in the reliefs and cave wall paintings can be called sequential art, which is the forerunner of modern comics. Comic work has its own meaning for writers who take it to study art more deeply. However, in the course of his learning, the author experiences anxiety when making works. This issue is raised in the installation work with an expression of anxiety over the view of commercial comics that the author feels has less artistic value compared to other works of pure art. The purpose of the creation of this comic installation work is to be a reflection for writers and connoisseurs that in the process of creating comics there is also artistic value in it. The method of creating works using Gustami's creation method has an exploration stage, a design stage, and an embodiment stage. Through this installation, the author hopes to find an answer to the anxiety he is experiencing. Installation works are made by arranging and combining works and drawing equipment commonly used, such as pencils, erasers, rulers, and various types of drawing pens to form a unified whole, which in installation art is referred to as the assembling technique. The result of the work that was created was 1 installation work entitled "Between two lines" this work became the author's medium of communication for the subjective feelings experienced when creating comics.