GERAKAN AREK FEMINIS DALAM KAMPANYE ANTI KEKERASAN SEKSUAL DI SURABAYA
AREK FEMINIS MOVEMENT IN CAMPAIGN ANTI-SEXUAL VIOLENCE IN SURABAYA
Kekerasan seksual masih menjadi bayang-bayang kelam bagi masyarakat Indonesia. Angka kekerasan seksual setiap tahunnya mengalami lonjakan. Kekerasan seksual muncul karena adanya ketidak setaraan gender. Fenomena kekerasan seksual seolah sudah menjadi budaya. Budaya patriarki memperparah kedudukan perempuan sehingga perempuan sering diperlakukan dengan tidak semestinya. Perempuan merasakan krisis kehidupan setelah mengalami kekerasan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana korban mengatasi krisis yang dialami dan upaya yang dilakukan. Upaya yang dilakukan yaitu menyuarakan anti kekerasan seksual dengan melakukan sebuah gerakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif Feminis Metodologi Anne S. Kasper. Penelitian ini berlokasi di Surabaya. Subyek penelitian ini adalah komunitas Arek Feminis Surabaya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan seksual masih terbilang tinggi. Ketika menghadapi krisis kehidupan karena kekerasan seksual terdapat dua bentuk. Diantaranya yaitu bisa melakukan perlawanan dan ada yang hanya terdiam membeku. Upaya yang dilakukan Arek Feminis yaitu melakukan gerakan women march. Gerakan feminis tidak dapat hanya berhenti disatu langkah. Untuk terwujudnya harapan bersama harus melakukan langkah bertahap. Gerakan women march merupakan gerakan awal untuk menyuarakan tuntutan. Tuntutan tersebut berisikan anti kekerasan seksual dan menuntut pemenuhan hak perempuan serta kaum marjinal.
Kata Kunci: Gerakan, Anti Kekerasan Seksual, Feminis Metodologi.
Sexual violence still be a dark shadow for Indonesian society. The number of sexual violence increases every year. Sexual violence arises because of gender inequality. The phenomenon of sexual violence seems to have become a culture. A patriarchal culture exacerbates the position of women so that women are often treated inappropriately. Women feel life crisis after experiencing sexual violence. This research aims to find out how the victims cope with the crisis they are experiencing and the efforts made. The effort made by voicing against sexual violence by making a social movement. This study uses a qualitative method with the feminist perspective of the Anne S. Kasper Methodology. This research is located in Surabaya. The subject of this research is Arek Feminist Surabaya community.
The results of this study indicate that the numbers of sexual violence are still high relatively. There are two forms how to facing a life crisis because of sexual violence. Among them there are those who being able to fight back and there are those who just stay in silence. The effort made by Arek Feminist was to carry out the feminist movement called women march. These feminist movement cannot just stop at one step. For the realization of social awareness these situations, there are steps must be taken gradually. The women march movement is the initial movement to voice demands. The demand contains anti-sexual violence and demands for fulfillment of the rights of women and marginalized groups.
Keywords: Movement, Anti-Sexual Violence, Feminist Methodology.