Peningkatan kinerja campuran aspal dapat dilakukan dengan
memodifikasi campuran aspal untuk mendapatkan campuran aspal yang tahan lama
dan kuat. Dalam meningkatkan kualitas jalan secara efektif dan efisien
dilakukan penelitian diantaranya dengan pemanfaatan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) dan pomiler High Density Polyethylene (HDPE). Penambahan polimer biasanya
meningkatkan kekakuan aspal dan meningkatkan kerentanan suhu. Peningkatan
kekakuan aspal akan meningkatkan ketahanan campuran terhadap ketahanan campuran
terhadap rutting dari suhu dan cuaca yang panas. Penelitian ini dilakukan
dengan meninjau dampak penggunaan RAP sebagai pengganti sebagian agregat dan
penambahan polimer HDPE dalam campuran lapisan laston AC-WC prn 60/70 dengan
parameter Marshall.
Parameter Marshall yang meliputi stability, flow, void in mineral aggregate (VMA), void in mix (VIM), void filled with asphalt (VFA) dan Marshall Quotient (QM). Kadar aspal optimum (KAO) yang digunakan
adalah 5,75% dengan menggunakan RAP sebanyak 45%. Prosentase penambahan HDPE
pada campuran aspal sebesar 0%, 1,6%, 1,8% 2,0%, 2,2%, dan 2,4% dari berat
aspal yang digunakan dengan metode pencampuran secara kering. Hasil uji
Marshall menunjukkan bahwa nilai stabilitas paling optimum pada penambahan
plastik 2,0% yaitu sebesar 1291,5 kg dengan mengalami peningkatan sebesar 1,69%
dari campuran laston tanpa tambahan HDPE. Nilai flow tertinggi pada prosentase HDPE 2,4% mengalami kenaikan sebesar
11,87% dari nilai kontrol 3,37mm. Penggunaan plastik HDPE memberikan pengaruh
pada campuran laston AC-WC + RAP terhadap berbagai karakteristik Marshall,
yakni untuk nilai kelelehan/ flow , stabilitas, V.F.A cenderung mengalami
peningkatan, sedangkan nilai V.M.A, V.I.M, dan M.Q cenderung mengalami
penurunan.
Kata
Kunci: High Density
Polyethylene (HDPE), Reclaimed
Asphalt Pavement (RAP), Laston AC-WC