Kegiatan
penelitian yang dibahas dalam penelitian ini yakni mengenai pengaruh Pengaruh
Model Double Loop Problem Solving Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa Pada Pembelajaran Sejarah Kelas 11 SMAN 13 Surabaya. Penelitian
ini berangkat dari permasalahan mengenai rendahnya keterampilan berpikir kritis
siswa khususnya pada pembelajaran sejarah yang mana pembelajaran sejarah yang
masih berfokus pada transfer pengetahuan dan pemahaman faktual, tanpa
memperhatikan pengembangan keterampilan berpikir kritis. Pada abad 21
pembelajaran sejarah dituntut untuk melakukan pembaruan dalam proses pengajaran
di dalam kelas, dimana berkaitan pada sudut pandang konsep sejarah baik itu isi
maupun bahan ajar, termasuk dalam perihal penilaian pada mata pelajaran
sejarah. Pembelajaran sejarah tidak hanya berkutat pada transfer-knowledge, akan
tetapi pada kenyataannya seorang guru harus mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki kompetensi 4C yaitu communication,
collaboration, creativity, and critical thinking. Sehingga peneliti memberikan
alternatif model pembelajaran yaitu menggunakan model Double Loop Problem
Solving untuk meningkatkan berikir kritis siswa. Penelitian ini menggunakan
Quasi Eksperimen dengan nonequivalent control group design . Populasi
dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas 11 IPS di SMAN 13 Surabaya yang
berjumlah 138 siswa, sedangkan sampel penelitian ini adalah kelas XI IPS 2
(kelas kontrol) dan XI IPS 3 (kelas eksperimen). Teknik pengumpulan data
menggunakan lembar observasi, lembar angket respon siswa, dan tes uraian. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, normalitas,
homogenitas, linieritas, regresi linier sederhana, dan uji independent sampel
t-test. Hasil uji prasyarat yang sudah dilakukan, menunjukkan data
terdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil analisis uji Hipotesis
independen sampel T-test diperoleh nilai thitung sebesar -4,945
dengan nilai df (derajat kebebasan) sebesar 68 maka ttabel sebesar
1,668 atahu -1,668 sehingga diperoleh thitung -4,945 > ttabel
-1,668. Sehingga dari hasil post-test kelas kontrol dan eksperimen terdapat
perbedaan yang signifikan. H0 ditolak dan Ha
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada model
pembelajaran Double Loop Problem Solving terhadap kemampuan berpikir
kritis peserta didik. Serta dapat dilihat pada uji dua ekor yang mana nilai thitung
-4,945 berada pada daerah penolakan H0. Berdasarkan hasil uji regresi linier
sederhana rumus
permasalahan regresi linier sederhana ini menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi bernilai positif (+) sehingga membuktikan adanya pengaruh positif
kepada model pembelajaran Double Loop Problem Solving (X) terhadap
keterampilan berpikir kritis (Y), dan dari nilai R-Square sebesar 0,525
menunjukkan besar kontribusi dari model pembelajaran DLPS yang mempengaruhi
keterampilan berfiki kritis peserta didik. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwasannya variabel model pembelajaran DLPS (X) berpengaruh sebesar 52,5%
terhadap variabel keterampilan berpikir kritis (Y), sedangkan sisanya sebesar
47,5% dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam pengukuran
pada penelitian ini. faktor-faktor lain yang mempengaruhi keterampilan berpikir
kritis siswa yang tidak terukur dalam penelitian ini. Faktor-faktor seperti
motivasi belajar, kesiapan siswa, minat terhadap pembelajaran sejarah, dan
faktor-faktor lainnya juga dapat berkontribusi terhadap keterampilan berpikir
kritis siswa. Dengan demikian, meskipun model pembelajaran DLPS memberikan
pengaruh yang signifikan, perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang juga
berperan dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini penting
dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih komprehensif dan efektif untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa secara menyeluruh.
Kata Kunci : Pembelajaran Sejarah Abad 21, Model
pembelajaran Double Loop Problem Solving , Kemampuan Berpikir Kritis.