ANALISIS PENGARUH VARIASI SUDUT KAMPUH LAS DOUBLE V DAN KUAT ARUS LAS PADA PENGELASAN SMAW WELD JOINT PLAT BAJA ASTM A36 TERHADAP KEKUATAN IMPACT DAN STRUKTUR MIKRO

ANALYSIS OF THE EFFECT OF VARIATION OF DOUBLE V GROOVE WELDING AND WELDING STRENGTH IN WELD JOINT WELDING ASTM A36 STEEL PLATE ON IMPACT STRENGTH AND MICRO STRUCTURE

Pada era modern ini perkembangan teknologi pada bidang pengelasan perkapalan semakin maju dan pesat. Konstruksi kapal laut yang kuat dan kokoh sangatlah penting, oleh karena itu harus dilakukan pemilihan material dan pengelasan yang baik. Data investigasi kecelakaan pelayaran tahun 2010-2016 menurut KNKT sebesar 54 kapal mengalami kecelakaan. Kecelakaan karena tenggelam sebesar 24%, kebakaran/meledak sebesar 35%, tubrukan sebesar 31%, kandas sebesar 6%, dan lain-lain sebesar 4%. Pada penelitian ini penulis ingin melakukan penelitian tentang pengelasan pada material baja ASTM A36 yang sering digunakan pada konstruksi kapal.               

         Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Pengelasan menggunakan las jenis SMAW dengan variasi kuat arus las dan besar sudut kampuh las. Besar kuat arus yang dipakai sebesar 70 A, 85 A, dan 100 A, sedangkan variasi sudut kampuh las yang dipakai sebesar 55º dan 75º. Hasil penelitian akan ditafsirkan menggunakan metode statistik jenis anova (Analysis of Variance) dan t-test terhadap 24 spesimen yang akan dilakukan pengujian impact dan foto struktur mikro. Pengelasan dilakukan di bengkel pengelasan Universitas Negeri Surabaya, sedangkan pengujiannya spesimennya dilakukan di Universitas Negeri Malang.

         Nilai impact tertinggi didapatkan pada spesimen dengan variasi sudut kampuh double V sebesar 55˚ dengan kuat arus pengelasan sebesar 100 Ampere dengan nilai impact sebesar 2,05 Joule/mm². Sedangkan untuk nilai terendah didapatkan pada spesimen dengan variasi sudut kampuh double V sebesar 75˚ dengan kuat arus pengelasan sebesar 70 Ampere dengan nilai impact sebesar 1,05 Joule/mm². Pada kekuatan impact dapat  ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi kuat arus las yang dipakai maka nilai ketangguhan yang didapat akan semakin tinggi, namun setelah mencapai titik ketangguhan maksimumnya maka nilai ketangguhan akan menurun kembali pada penerapan tingkat kuat arus selanjutnya. Semakin besar sudut kampuh las yang dipakai akan menurunkan ketangguhan material. Pada hasil struktur mikro terlihat fasa ferit, cementit dan fasa perlit. Semakin tinggi kuat arus las memperlihat butiran perlit kasar, dengan didominasi oleh ferit yang menunjukan material bersifat lunak/ulet. Semakin besar sudut kampuh las las memperlihat butiran perlit yang lebih halus, dengan didominasi oleh cementit yang menunjukan material bersifat keras/getas.

Kata kunci:         Las SMAW, Variasi Kuat Arus, Variasi Besar Sudut Kampuh, Kekuatan Impact, Foto StrukturMikro, Baja ASTM 36

In this modern era, technological developments in the field of shipping welding are progressing and rapidly. The construction of ships that are strong and sturdy is very important, therefore it is necessary to choose materials and good welding. The shipping accident investigation data for 2010-2016 according to the NTSC, 54 ships had accidents. A drowning accident of 24%, fire/exploded of 35%, collision of 31%, aground of 6%, and other of 4%. In this study, the author wants to conduct research on welding of ASTM A36 steel material which is often used in ship construction.         

         The research method used is experiment. Welding uses SMAW type welding with variations in the strength of the welding current and the angle of the weld seam. The amount of current used is 70 A, 85 A, and 100 A, while the variation of the angle of the weld seam is 55° and 75°. The results of the study will be interpreted using statistical methods of the type anova (Analysis of Variance) and t-test on 24 specimens that will be subjected to impact testing and micro structure photos. Welding was carried out in a welding workshop at the State University of Surabaya, while the specimens were tested at the State University of Malang.

         The highest impact value was obtained on the specimen with a double V seam angle variation of 55 with a welding current of 100 Ampere with an impact value of 2.05 Joules/mm². Meanwhile, the lowest value was obtained in the specimen with a double V seam angle variation of 75˚ with a welding current of 70 Ampere with an impact value of 1.05 Joules/ mm². On the impact strength, it can be concluded that the higher the welding current used, the higher the toughness value obtained, but after reaching the maximum toughness point, the toughness value will decrease again at the next application of the current strength level. The greater the angle of the weld seam used, the lower the toughness of the material. The results of the microstructure show the ferrite, cementite and pearlite phases. The higher the welding current, the coarse pearlite grains are seen, which is dominated by ferrite, which shows the material is soft/ductile. The greater the angle of the weld seam, the finer the pearlite grains are, dominated by cementite, which indicates the material is hard/brittle.

Keywords:       SMAW Welding, Variation of Current Strength, Large Variation of Joint Angle, Impact Strength, Microstructure Photos, ASTM   36 Steel