Introducing Reyog Ponorogo Art through Modernized Merchandise for Children Aged 8-13 Years
Indonesia terdiri dari beraneka ragam seni dan budaya yang memiliki nilai-nilai luhur yang harus terus dilestarikan. Setiap seni dan budaya dengan beragam bentuk tersebut merepresentasikan asal daerahnya masing-masing, salah satunya adalah seni Reyog yang berasal dari Ponorogo. Pengenalan budaya lokal khas daerah perlu diperlukan agar identitas bangsa dapat terus terjaga keasliannya maupun kepemilikannya agar tidak diakui oleh negara lain sejak masa anak-anak.
Keterbatasan media dalam memperkenalkan dan meningkatkan pengetahuan anak tentang budaya lokal menjadi tantangan yang perlu diatasi, oleh karena itu dibutuhkan media pengenalan yang mengakomodasi kebutuhan modern, sehingga perancangan merchandise kesenian Reyog Ponorogo ini dilakukan.
Perancangan ini menggunakan metode penilitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan Design Thinking. Data diperoleh melalui observasi pada event nasional di Ponorogo, interaksi dengan pelaku usaha sejenis, serta distribusi kuesioner kepada anak-anak di dalam dan luar Ponorogo. Proses perancangan mencakup pemahaman masalah, pengumpulan dan analisis data, serta penyusunan konsep dan visualisasi media merchandise.
Hasil perancangan ini menghasilkan 8 jenis media merchandise dengan gambar ilustrasi tokoh-tokoh dalam kesenian Reyog Ponorogo. Desainnya dikembangkan dengan mempertimbangkan selera anak-anak, sehingga diharapkan dapat menjadi media yang menarik dan mudah diterima oleh target audience. Melalui perancangan ini, diharapkan pengetahuan anak-anak tentang seni dan budaya lokal dapat ditingkatkan, sekaligus menciptakan pilihan produk yang modern dan relevan dengan zaman.
Kata Kunci : Perancangan, Reyog Ponorogo, Merchandise,Modernisasi
Indonesia comprises diverse arts and cultures with noble values that must be continuously preserved. Each art and culture, in its various forms, represents the uniqueness of its respective region, one of which is the Reyog art originating from Ponorogo. The introduction of distinctive local culture is necessary to maintain the authenticity and ownership of national identity from an early age, preventing it from being recognized by other countries.
The limitation of media in introducing and enhancing children's knowledge about local culture is a challenge that needs to be addressed. Therefore, there is a need for introduction media that accommodates modern needs, leading to the design of Reyog Ponorogo art merchandise. This design employs a descriptive qualitative research method with a Design Thinking approach. Data is obtained through observation at national events in Ponorogo, interaction with similar business practitioners, and distribution of questionnaires to children within and outside Ponorogo.
The design process includes problem understanding, data collection and analysis, as well as the conceptualization and visualization of merchandise media. The result of this design produces eight types of merchandise media with illustrated characters from Reyog Ponorogo art. The design is developed by considering children's preferences, aiming to be an attractive and easily accepted medium by the target audience. Through this design, it is expected that children's knowledge of local art and culture can be enhanced, simultaneously creating modern and relevant product choices for the current era.
Keywords: Design, Reyog Ponorogo, Merchandise, Modernization