AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK RUMPUT LAUT Gracilaria verrucosa TERHADAP BAKTERI Pseudomonas fluorescens PATOGEN PADA IKAN

ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF Gracilaria verrucosa EXTRACT AGAINST FISH PATHOGENIC BACTERIA Pseudomonas fluorescens

Hasil perikanan merupakan salah satu pendukung perekonomian masyarakat yang berada di daerah pesisir, khususnya Pesisir Selatan Pulau Jawa. Kawasan Dusun Tanjungsari, Desa Kupang merupakan wilayah yang sebagian besar penduduknya menggantungkan perekonomian pada hasil perikanan. Kondisi kesehatan ikan merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas dan keberhasilan usaha budidaya ikan. Semakin berkembang suatu usaha budidaya pertambakan, umumnya diikuti dengan meningkatnya penyakit yang dapat ditimbulkan oleh berbagai golongan mikroba termasuk bakteri patogen yang menimbulkan kematian pada ikan. Salah satu bakteri penginfeksi ikan adalah Pseudomonas fluorescens yang menyebabkan Pseudomoniasis dengan tingkat mortalitas 90%. Rumput laut G. verrucosa merupakan salah satu hasil tambak yang memiliki senyawa bioaktif yang perlu dilakukan uji antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan konsentrasi optimal ekstrak rumput laut G. verrucosa dalam menghambat pertumbuhan bakteri P. fluorescens. Tahapan penelitian meliputi ekstraksi, rekulturasi bakteri, penyiapan bakteri, pengenceran ekstrak, dan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran. Uji aktivitas antibakteri menggunakan konsentrasi ekstrak 100 mg/ml, 150 mg/ml, 200 mg/ml, dan 250 mg/ml. Data yang dihasilkan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Data dianalisis secara statistika menggunakan SPSS dengan uji normalitas One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui beda nyata dari tiap diameter zona hambat yang dihasilkan. Konsentrasi ekstrak tersebut menghasilkan diameter zona hambat berturut-turut sebesar 4,02 ± 1,26 mm; 4,18 ± 2,57 mm; 5,6 ± 3,59 mm; 9,97 ± 5,84 mm. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa keempat konsentrasi ekstrak memiliki aktivitas antibakteri, konsentrasi ekstrak 250 mg/ml berbeda nyata dengan konsentrasi ekstrak 100 mg/ml dan 150 mg/ml namun tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 200 mg/ml. Namun demikian, konsentrasi 250 mg/ml merupakan konsentrasi dengan zona hambat terbesar. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bahwa rumput laut G. verrucosa memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri patogen ikan P. fluorescens dan diharapkan dapat menjadi acuan dasar untuk mengembangkan produk antibakteri alami di bidang perikanan.

Kata kunci: Pseudomonas verrucosa; ekstrak Gracilaria verrucosa; senyawa antibakteri; aktivitas antibakteri; budidaya perairan.

Fishery products are one of the economic supporters of people in coastal areas, especially the South Coast of Java Island. Tanjungsari Hamlet, Kupang Village is an area where most of the population depends on the economy for fisheries products. Fish health condition is one indicator that can be used to determine the quality and success of a fish farming business. The development of an aquaculture business is generally followed by an increase in diseases that can be caused by various classes of microbes including pathogenic bacteria that cause death in fish. One of the fish-infecting bacteria is Pseudomonas fluorescens which causes Pseudomoniasis with a mortality rate of 90%. G. verrucosa seaweed is one of the results of ponds that have bioactive compounds that need antibacterial testing. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity and optimal concentration of G. verrucosa seaweed extract in inhibiting the growth of P. fluorescens bacteria. The stages of research include extraction, bacterial recultivation, bacterial preparation, extract dilution, and antibacterial activity test by the cup-plate technique diffusion method. Antibacterial activity test using extract concentrations of 100 mg/ml, 150 mg/ml, 200 mg/ml, and 250 mg/ml. The resulting data were analyzed descriptively quantitatively, then statistically analyzed using SPSS with the One Way ANOVA normality test, and continued with the Duncan test to determine the real difference of each diameter of the resulting inhibitory zone. The concentration of the extract resulted in an inhibitory zone diameter of 4.02 ± 1.26 mm, respectively; 4.18 ± 2.57 mm; 5.6 ± 3.59 mm; 9.97 ± 5.84 mm. Based on the results of the analysis, it can be concluded that the four extract concentrations have antibacterial activity, the extract concentration of 250 mg/ml is significantly different from the extract concentration of 100 mg/ml and 150 mg/ml but not significantly different from the concentration of 200 mg/ml. However, a concentration of 250 mg/ml is the concentration with the largest inhibitory zone. The results of this study are expected to provide knowledge that G. verrucosa seaweed can inhibit the growth of pathogenic bacteria P. fluorescens fish and is expected to be a basic reference for developing natural antibacterial products in the field of fisheries.

Keywords: Pseudomonas fluorescens; Gracilaria verrucosa extract; antibacterial compounds; antibacterial activity; aquaculture.