LEGENDA API TAK KUNJUNG PADAM DI KABUPATEN PAMEKASAN SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN SENI KRIYA KAYU
THE LEGEND OF API TAK KUNJUNG PADAM IN PAMEKASAN AS A SOURCE OF IDEAS FOR CREATION OF KRIYA WOODEN WORKS
Kabupaten Pamekasan adalah sebuah kota di pulau Madura, Provinsi Jawa Timur. Tidak hanya dikenal kota santri dan Pendidikan, di sana juga terkenal akan kebudayaan dan pariwisata yang menakjupkan. Kota pamekasan memiliki legenda tentang Api Tak Kunjung Padam (Apoi Dhangka). Menurut cerita terbentuknya Api Tak Kunjung Padam ini dikarenakan ada seorang tabib sekaligus penyebar agama islam bernama Ki Moko yang ingin mempersunting putri raja Palembang yang kemudian gelisah dikarenakan persiapan yang kurang untuk menyambut keluarga kerajaan maka bertapalah Ki Moko lalu di situlah mukzizat itu muncul dengan menancapkan tongkat muncullah Api Tak Kunjung Padam tersebut. Dari cerita menarik tersebut lah terangkatlah menjadi sumber ide dalam penciptaan karya kriya kayu.
Proses pembuatan karya ini dimulai dari menemukan ide, menentukan tema, merumuskan konsep, dan pembuatan karya. Proses pembuatan karya melalui proses pembuatan desain, pemindahan desain pada kayu, pengglobalan, penyempurnaan bentuk, hingga tahap akhir dengan finising coating melamin.
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan karya adalah kayu jati putih (gmelina), menggunakan teknik ukir kayu Perancapan, penglobalan, pendetelan, penghalusan dan finising. Hasil karya berjumlah empat panel, masing-masing karya memiliki judul berbeda-beda. Karya pertama berjudul “Jati Diri” yang menceritakan karakter tokoh. Karya kedua berjudul “Menolong” menceritakan adegan pengobatan seorang putri. Karya ketiga berjudul “Pertemuan” menceritakan adegan pertemuan Ki Moko dengan Putri Palembang Bernama Siti Suminten. Karya ke empat berjudul “Bertapa” menceritakan adegan Ki Moko yang sedang berta.
Kata Kunci: Legenda Api Tak Kunjung Padam, Ki Moko, Kota Pamekasan, Kriya Kayu
Pamekasan is a city in Madura island, East Java Province. Not only it known as Islamic student City and education city, but also known as amazing culture and tourism. Pamekasan has a legend about the Fire Never Going Out (Apoi Dhangka). According to the story that the formation of the Fire Never going out, it was because there was a healer and spreader of Islam named Ki Moko who wanted to marry the king's daughter of Palembang. Then he was nervous because of lack of preparation to welcome the royal family, then Ki Moko was meditating and that's where the miracle appeared by sticking a stick. the fire never goes out. From this interesting story, it was raised to become a source of ideas in the creation of wooden works.
The process of making this work starts from finding ideas, determining themes, formulating concepts, and making works. The process of making works goes through the process of making designs, transferring designs to wood, globalizing, refining shapes, to the final stage with a melamine coating finishing. The main material used in the making of the work is white teak (gmelina), using wood carving techniques, globalizing, tuning, refining and finishing. There are four works panel, each work has a different title. The first work is entitled "Jati Diri" which tells the character of the character. The second work is entitled "Help" tells a treatment scene of a daughter. The third work entitled "Meeting" tells the scene of Ki Moko's meeting with Palembang Princess named Siti Suminten. The fourth work entitled "Bertapa" tells the scene of Ki Moko who is meditating.
Keywords: The legend of the fire never goes out, Ki Moko, Pamekasan City, Wood Craft