RELASI KUASA ANTARA PENGELOLA TAMBAK DAN PEKERJA (STUDI PADA WISATA PEMANCINGAN DI DESA KALANGANYAR KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO)

POWER RELATIONS BETWEEN POND MANAGERS AND WORKERS (STUDY ON FISHING TOURISM IN KALANGANYAR VILLAGE, SEDATI SUB-DISTRICT, SIDOARJO DISTRICT)

Penelitian ini berawal dari adanya wisata pemancingan yang popular dikalangan masyarakat Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya. Kampung iwak banyak diperbincangkan hingga dimuat pada berita media online. Keadaan ini menarik ketika terjadi relasi kuasa di wisata pemancingan Desa Kalanganyar Kabupaten Sidoarjo. Seorang pengelola mendirikan bisnis pertambakan dikawasan wisata pemancingan dengan sistem sewa lepas dari pemilik lahan. Kekuasaan muncul dari wacana yang dibangun oleh pengelola dan diwujudkan dalam bentuk aturan tertulis dan non tertulis. Penelitian ini hadir untuk mengungkap fenomena relasi kuasa antara pengelola tambak dan pekerja. Tujuan penelitian diantaranya: (1) mendeskripsikan kondisi objektif sosial ekonomi pengelola dan pekerja, (2) menganalisis bentuk relasi kuasa pengelola terhadap pekerja dan (3) menganalisis sikap pekerja terhadap kuasa pengelola. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam. Perspektif teori post modern Michel Foucault digunakan sebagai pisau analisis dalam mengkaji fenomena di lapangan. Hasil penelitian menjabarkan kondisi objektif sosial dan ekonomi dari subjek bahwa dibidang pertambakan adalah pekerjaan utama sebagai sumber kehidupan. Sebagian besar dari mereka memahami ilmu pengetahuan tentang tambak secara turun-temurun dari keluarga. Namun mereka juga memiliki penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta tabungan jangka panjang. Subjek hidup berdasar perolehan upah yang diterima dan mereka lebih menyukai olahan masakan sendiri di rumah. Sesekali subjek pergi berlibur bersama keluarga maupun warga Desa dan mengkonsumsi makanan, pakaian, serta tas yang mahal untuk refreshing. Penelitian ini menemukan bentuk pendisiplinan yang berguna untuk kemajuan bisnis wisata pemancingan. Pengelola membuat sanksi yang ditujukan kepada para pelanggar baik itu pekerja atau pengunjung. Panopticon dilakukan melalui CCTV dan peran pengelola secara langsung dalam mengawasi segala aktivitas di lokasi Joyo Samudro. Hal ini memunculkan perlawanan dan kontravensi bagi pekerja dalam menyikapi keadaan tersebut. Pengelola dan pekerja memiliki bekal keahlian sesuai bidangnya masing-masing untuk mengembangkan pengetahuan maupun memperoleh nilai tukar. Pengelola berupaya mempertahankan potensi Desa Kalanganyar sebagai sumber kehidupan masyarakat melalui strategi bisnisnya.

Kata Kunci : Relasi kuasa, Pengetahuan, Pendisiplinan, Panopticon.

This research originated from the existence of fishing tourism which is popular among the people of Sidoarjo, Surabaya and its surroundings. Iwak village has been widely discussed until it was published in online media news. This situation is interesting when there is a power relation in fishing tourism in Kalanganyar Village, Sidoarjo Regency. A manager establishes a fish pond business in a fishing tourism area with a loose lease system from the land owner. Power emerges from the discourse built by managers and is manifested in the form of written and non-written rules. This research is here to reveal the phenomenon of power relations between pond managers and workers. The aims of the research include: (1) to describe the objective socio-economic conditions of managers and workers, (2) to analyze the form of power relations between managers and workers and (3) to analyze the attitudes of workers towards management power. This study used qualitative methods with observational data collection techniques and in-depth interviews. Michel Foucault's postmodern theoretical perspective is used as an analytical knife in studying phenomena in the field. The results of the study describe the social and economic objective conditions of the subject that the field of aquaculture is the main occupation as a source of life. Most of them understand the science of ponds passed down from generation to generation. But they also have additional income from side jobs to meet their daily needs as well as long-term savings. Subjects live based on the wages they receive and they prefer to prepare their own food at home. Occasionally the subject goes on vacation with his family or villagers and consumes expensive food, clothing, and bags for refreshing. This research finds a form of discipline that is useful for the progress of the fishing tourism business. The manager makes sanctions aimed at violators, whether workers or visitors. Panopticon is carried out through CCTV and the role of the manager directly in supervising all activities at the Joyo Samudro location. This raises resistance and contradiction for workers in responding to this situation. Managers and workers have the provision of expertise according to their respective fields to develop knowledge and obtain exchange rates. The manager seeks to maintain the potential of Kalanganyar Village as a source of community life through its business strategy.

Keywords: Power relations, Knowledge, Discipline, Panopticon.