Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa di SMK Negeri 1 Sarirejo Lamongan. Salah satu perilaku menyimpang yang sering dilakukan oleh siswa adalah membolos. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan motivasi apa yang melatarbelakangi (because motive) dan harapan (in order to motive) siswa yang sering membolos. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah enam siswa yaitu AZ XI TBSM 1, RZ XI TBSM 1, AK XI TBSM 2, RH XII TKR, BR XII TBSM, TN XII TBSM. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi membolos yang dilakukan oleh siswa di SMK Negeri 1 Sarirejo Lamongan berdasarkan latarbelakang (because motive) adalah karena diri sendiri yaitu: malas, tidak bisa bangun pagi, terpaksa harus bekerja, tidak ada kendaraan ke sekolah; diajak teman, guru jarang masuk kelas sehingga sering tidak ada pelajaran atau jam kosong, tidak ada perhatian dari orang tua, sanksi yang diberikan sekolah kurang tegas dan tidak membuat jerah, sekolah yang kurang mendukung cita-cita, dan terlibat masalah dengan guru. Berdasarkan harapan (in order to motive) agar tidak mengikuti upacara bendera hari Senin, tidak masuk kelas PPKn dan Sejarah, bisa bermain dan nongkrong di warung kopi sambil main game, bisa main ke bengkel, bisa membantu orang tua di warung dan sawah, bisa istirahat dan tidur, tidak bertemu dengan guru PPKn, bisa bekerja dan mendapat uang. Simpulannya adalah motivasi membolos bagi siswa dilakukan dengan latarbelakang (because motive) dan harapan (in order to motive) yang berbeda-beda oleh setiap siswa.
Kata kunci : motivasi, membolos, siswa.
This research was motivated by the existence of deviant behavior carried out by students in State Vocational School of Sarirejo Lamongan. One of the deviant behaviors that is often done by students is truant. The purpose of this study was to describe the motivations that underlie (because of motives) and expectations (in order to motive) students who often skipped. This study uses qualitative methods with a case study approach. Informants in this study were six students namely AZ XI TBSM 1, RZ XI TBSM 1, AK XI TBSM 2, RH XII TKR, BR XII TBSM, TN XII TBSM. The technique of collecting data is done by interviews and documentation.
The results of this study indicate that truant motivation performed by students in State Vocational School of Sarirejo Lamongan based on background (because motive) is due to oneself, namely: lazy, unable to get up early, forced to work, no vehicle to school; invited by friends, teachers rarely enter class so often there are no lessons or empty hours, there is no attention from parents, sanctions given by schools are less assertive and do not make them angry, schools that do not support ideals, and are involved in problems with teachers. Based on expectations (in order to motive) so as not to attend the flag ceremony on Monday, not in the PPKn and History class, being able to play and hang out in a coffee shop while playing games, being able to play in the workshop, helping parents in stalls and rice fields, can rest and sleep, not meeting PPKn teachers, can work and get money. The conclusion is that truant motivation for students is done with a background (because of motives) and expectations (in order to motive) that vary by each student.
Keywords: motivation, truant, students.