KOLABORASI MODEL PENTAHELIX DALAM UPAYA PENANGANAN BENCANA WABAH COVID-19 DI KABUPATEN BOJONEGORO
COLLABORATION OF PENTAHELIX MODEL IN AN EFFORT TO HANDLING COVID-19 PLAGUE IN THE BOJONEGORO CITY
Wabah COVID-19 memberikan dampak signifikan bagi Indonesia, bukan hanya pada sektor kesehatan tetapi juga sektor lain. Situasi yang semakin memburuk membuat Indonesia mengambil keputusan untuk mengkategorikan wabah COVID-19 sebagai bencana nasional. Sejak kasus pertama muncul, upaya penanganan bencana wabah COVID-19 terus dilakukan salah satunya melalui kolaborasi model pentahelix yang bersifat kedaerahan. Dengan kolaborasi tersebut, menuntut pemerintah daerah untuk siap menjadi leading dalam memerangi wabah COVID-19 di daerahnya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait kolaborasi model pentahelix dalam upaya penanganan bencana wabah COVID-19 di Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi model sequential exploratory. Pada tahapan kualitatif teknik analisis data menggunakan model yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Sedangkan pada tahapan kuantitatif teknik analisis data menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima unsur pada kolaborasi model pentahelix turut berkontribusi dalam upaya penanganan bencana wabah COVID-19 di Bojonegoro, dan masyarakat Bojonegoro juga menyetujuinya. Hal tersebut dapat dilihat dari garis kontinum yang menunjukkan hasil sebagai berikut, butir pernyataan 1 sampai butir pernyataan 15 terletak pada daerah setuju (S), kecuali pada butir pernyataan 8 yang terletak pada daerah ragu-ragu (RR). Butir pernyataan 7 dan 8 merupakan pernyataan untuk menguji hipotesis terkait kontribusi akademisi (guru/pendidik) pada konsep pembelajaran selama pandemi. Walaupun hasil pernyataan 8 terdapat pada daerah ragu-ragu (RR), namun peran akademisi sebagai konseptor masih bisa dikatakan baik karena pada butir pernyataan 7 masih berada pada daerah setuju (S). Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa unsur akademisi (guru/pendidik) berperan dalam membuat konsep pembelajaran selama masa pandemi, tetapi implementasinya masih belum efektif.
Kata Kunci: Pentahelix, Penanganan Bencana, Wabah COVID-19.
The COVID-19 plague has a significant impact on Indonesia, not only on the health sector but also other sector. The worsening situation led Indonesia to take the decision to categorize rhe COVID-19 lague as a national disaster. With this collaboration, deamnding local goverment to ready to be leading in fighting the COVID-19 plague in their region. Therefore, researcher are interested in conducting research related to the pentahelix model collaboration in an efforts handling the COVID-19 plague in Bojonegoro. The research used a combination method of sequential exploratory models. At the qualitative stage of data analysis technique using model put formward by Miles and Huberman. While at the quantitative stage of data analysis techniques using the likert scale. The result showed the five element in the pentahelix model collaboration contributed to efforts to handling the COVID-19 plague disaster in Bojoengoro, and the Bojonegoro society also agreed. That can be seen form the continum lines are show the following result, statement 1 to 15 is located in the agreed area (S), except in statement item 8 located in the area of doubt (RR). Statement items 7 and 8 are to test hypotheses related the contribution of academics element (teachers/educator) to be conceiver of learning during pandemic. Although the result of statement 8 in the area of doubt (RR), but the role of academic element as conceiver can still be said good because in the result of statement 7 is still in the agreed area (S). So can be concluded that academic element (teacher/aducator) play role in creating the concept of learning during pandemic, but the implementation is still ineffective.
Keywords: Pentahelix, disaster management, COVID-19 plague.