PENANGGULANGAN WABAH VIRUS FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) DI SURABAYA PADA TAHUN 2006-2011
MANAGEMENT OF BIRD FLU VIRUS (AVIAN INFLUENZA) IN SURABAYA IN 2006-2011
Pada tahun 2006 di Kota Surabaya terjadi kejadian luar biasa, hal tersebut adalah mewabahnya suatu penyakit yang disebut sebagai flu burung (Avian Influenza/ AI). AI mulai mewabah di Indonesia pada tahun 2003, diawali dengan pelbagai kematian ayam secara tiba-tiba dan mendadak dalam jumlah besar dikarenakan terindikasi terinfeksi virus influenza A (H5N1). Sepanjang tahun 2006 sampai dengan 2011 World Health Organization (WHO) mencatat terdapat 163 kasus terkonfirmasi flu burung pada manusia dan dari 138 diantaranya meninggal dunia. Banyaknya korban jiwa dan kerugian yang diakibatkan virus ini menandakan bahwa wabah ini merupakan bencana yang serius, berbagai upaya kemudian dilakuan oleh pemerintah sepanjang tahun 2006 sampai 2011 dengan membentuk Komite Nasional Flu burung Dan Pandemi Influenza (Komnas FBPI). Sejarah kesehatan menjadi tema penelitian sejarah yang cukup jarang dilakukan, karenanya penelitian ini dirasa penting untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat Surabaya pada 2006 sampai 2011 serta kebijakan pemerintah dalam menanggulagi AI. Dengan adanya pemaparan tersebut maka penelitian ini dilakuan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang didalamnya terdapat empat tahap penelitian yakni, heuristik yaitu tahap melakukan penelusuran sumber dari sumber terkait mengenai Surabaya di tahun 2006 sampai 2011 dan mengenai virus flu burung, seperti surat kabar jawa pos 24 feburari 2006, serta Lampiran Peraturan Gubernur Jawa Timur Tanggal : 24 Januari 2007. Pada tahap kedua adalah kritik sumber, dimaksudkan untuk melakukan pengujian dan verifikasi terhadap sumber yang telah didapat, kritik tersebut dilakukan secara intern dan ekstern pada sumber dan arsip yang didapatkan. Pada tahap ketiga yang dilakukan adalah interpretasi yaitu tahapan penafsiran sumber yang sudah diverifikasi dengan bantuan ilmu sosial dan politik maupun ilmu bantu dari disiplin ilmu yang lain. Terakhir tahap keempat yaitu historiografi, merupakan penulisan sejarah secara kronologis dan analitis berdasar pada tema penelitian yang sudah dipilih.
Dalam penelitian ini akan membahas mengenai (1) Bagaimana masuk dan penyebaran wabah flu burung terjadi di Kota Surabaya tahun 2006-20011; (2) Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh wabah flu burung di Kota Surabaya 2006-20011; (3) Bagaimana tindakan penanggulangan yang diambil pemerintah dan masyarakat dalam mengendalikan dan menangulangi wabah flu burung di Kota Surabaya 2006-20011.
Berdasar pada penelitian yang dilakukan diketahui bahwa awal terjadinya wabah flu burung diperkirakan dari adanya persebaran virus melalui migrasi burung liar, yang mana burung liar tersebut menyebarkan virus utamanya melalui kotoran yang kemudian berinteraksi dengan unggas atau burung ternak lalu virus tersebut terus mewabah bahkan ikut menjangkiti manusia lewat virus flu sebagai pembawa atau carrier, maka merebaklah virus flu burung diberbagai wilayah utamanya Surabaya. Dengan mewabahnya virus tersebut tentu berdampak pada perekonomian dan kondisi sosial dimasyarakat sehingga pemerintah melakukan tidakan untuk menanggulangi virus flu burung yang terjadi, diantara kebijakanya adalah membentuk Komite Nasional Flu burung Dan Pandemi Influenza (Komnas FBPI) sebagai badan yang betanggung jawabb khusus dalam menanggulangi virus tersebut serta menetapkan berbagai kebijakaan dimasyarakat seperti melakukan isolasi atau karantia, larangan berpergian pada daerah yang terkontaminasi, depopulasi hewan terjangkit dan vaksinasi ungggas secara lengkap dan benar, hal terebut dilakukan oleh pemerintah guna menanggulangi wabah virus flu burung yang terjadi di masyarakat.
In 2006 the city of Surabaya an extraordinary event is occurred, it was an outbreak of a disease known as bird flu (Avian Influenza/AI). AI began to become an epidemic in Indonesia in 2003, starting with sudden deaths of chickens in large numbers due to indications of being infected with the influenza A (H5N1) virus. During 2006 to 2011 the World Health Organization (WHO) noted that there were 163 confirmed cases of bird flu in humans and 138 of them died. The large number of fatalities and losses caused by this virus indicates that this outbreak is a serious disaster. Various efforts were then carried out by the government during 2006 to 2011 by forming the National Committee for Avian Influenza and Influenza Pandemic (Komnas FBPI). Health history is the theme of historical research that rarely carried out, therefore this research is considered important to know how is the health condition of the people on Surabaya in 2006 to 2011 as well as government policies in dealing with AI. With this reason, this research was carried out.
This research was conducted using historical research methods in which there are four stages of research, namely, heuristics is the stage of conducting source searches from related sources regarding Surabaya in 2006 to 2011 and regarding the bird flu virus, such as the Jawa Pos newspaper 24 February 2006, as well as the Appendix of Regulations. Governor of East Java Date : January 24, 2007. In the second stage is source criticism, intended to conduct testing and verification of the sources that have been obtained, the criticism is carried out internally and externally on the sources and archives obtained. In the third stage, interpretation is carried out, this is the stage of interpreting sources that have been verified with the help of social and political science as well as auxiliary science from other disciplines. Finally, the fourth stage is historiography, Which is a chronological and analytical writing of history based on the selected research theme.
This study will discuss (1) how the entry and spread of the bird flu outbreak occurred in the city of Surabaya in 2006-2011; (2) How was the impact caused by the bird flu outbreak in the city of Surabaya 2006-2011; (3) How are the countermeasures taken by the government and the community in controlling and overcoming the bird flu outbreak in Surabaya City 2006-20011.
Based on the research conducted, it is known that the initial outbreak of bird flu was estimated from the spread of the virus through the migration of wild birds, in which the wild birds spread the virus mainly through feces which then interacted with poultry or livestock birds and the virus continued to spread and even infect humans through flu virus as a carrier, then the bird flu virus spreads in various areas, especially Surabaya. With the outbreak of the virus, it certainly has an impact on the economy and social conditions in the community so that the government takes action to deal with the avian flu virus that occurs, among its policies is to form the National Committee for Avian Influenza and Influenza Pandemic (Komnas FBPI) as the agency with special responsibility in tackling the virus and establish various policies in the community such as conducting isolation or quarantine, prohibiting travel to contaminated areas, depopulation of infected animals and complete and correct vaccination of poultry.