MEMBONGKAR PRAKTIK HEGEMONI DALAM NOVEL SILSILAH DUKA KARYA DWI RATIH RAMADHANY (KAJIAN HEGEMONI ANTONIO GRAMSCI)

EXPOSING HEGEMONICAL PRACTICES IN THE NOVEL GENIECY OF GRIEVING BY DWI RATIH RAMADHANY (STUDY OF ANTONIO GRAMSCI'S HEGEMONI)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik hegemoni yang terdapat dalam novel Silsilah Duka karya Dwi Ratih Ramadhany menggunakan teori hegemoni perspektif Antonio Gramsci. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan menggunakan pendekatan mimetik. Sumber data yang digunakan adalah novel Silsilah Duka karya Dwi Ratih Ramadhany dan artikel berita online yang memuat masalah penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak catat dan pustaka dengan metode hermeneutik untuk menganalisis data. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan enam praktik hegemoni sesuai perspektif Antonio Gramsci sebagai berikut: 1) Praktik kebudayaan yang ada di Masyarakat Madura seperti budaya tahlil untuk memperingati keluarga yang meninggal, budaya perjodohan, dan budaya menikah secara agama. 2) Praktik hegemoni dalam keluarga seperti menikah agar terhindar dari zina, berhenti bekerja agar cepat hamil, memberikan susu pada bayi, meminum jamu delima putih, tanah warisan, hingga melakukan hubungan terlarang agar dinikahi. 3) Praktik ideologi yang dianut oleh Juhairiyah yaitu ideologi agama dan konservatisme. 4) Praktik kepercayaan populer yang berkembang di masyarakat Madura melalui folklor seperti mitos larangan makan cumi-cumi hitam, sawan pada bayi, mengganti nama anak, hingga sumber mata air penyembuh berbagai penyakit. 5) Praktik kaum intelektual yang dilaukan oleh Kyai Sobirin dan Mbuk Jatim. 6) Praktik negara yang dilakukan oleh Haryono sebagai masyarakat politik dan masyarakat Madura sebagai masyarakat sipil. Serta tingkat hegemoni negara mencapai total (integral).

Kata Kunci: Hegemoni, novel, Silsilah Duka, Madura

This researh aims to describe the hegemonic practices contained in the novel Silsilah Duka by Dwi Ratih Ramadhany using Antonio Gramsci's hegemonic theory. This research is a qualitative type using a mimetic approach. The data sources used are the novel Silsilah Duka by Dwi Ratih Ramadhany and online news articles that contain research problems. The data collection technique used in this study is the technique of reading notes and literature using the hermeneutic method for analyzing data. The results of this study found six hegemonic practices according to Antonio Gramsci's perspective as follows: 1) Cultural practices that exist in Madurese society such as the tahlil culture to commemorate deceased families, matchmaking culture, and religious marriage culture. 2) Hegemonic practices in the family such as getting married to avoid adultery, stopping work to get pregnant quickly, giving milk to babies, drinking white pomegranate herbs, inherited land, to having forbidden relationships in order to get married. 3) The ideological practices adopted by Juhairiyah are religious ideology and conservatism. 4) Popular belief practices developed in Madurese society through folklore such as the myth of the prohibition against eating black squid, convulsions in babies, changing children's names, to springs that cure various diseases. 5) The practice of intellectuals carried out by Kyai Sobirin and Mbuk Jatim. 6) State practices carried out by Haryono as a political community and Madurese as a civil society. And the level of state hegemony reaches total (integral).

Keywords: Hegemony, novel, Silsilah Duka, Madura