Penalaran merupakan salah satu poin yang terdapat dalam standart isi kurikulum 2013. Terdapat beberapa jenis penalaran matematis, salah satunya yang berperan penting dalam pembelajaran matematika yaitu penalaran proporsional. Untuk meningkatkan kemampuan penalaran proporsional salah satu caranya yaitu melalui pemecahan masalah matematika, dengan diberikan masalah matematika, siswa dapat memecahkan masalah dengan mengaplikasikan pengetahuan mereka sehingga kemampuan penalaran proporsional dapat berkembang dan meningkat. Didalam proses pembelajaran tidak dapat dipungkiri bahwa setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga menjadikan cara mereka untuk memperoleh informasi juga berbeda. Oleh sebab itu, cara berpikir atau gaya berpikir siswa pun akan berbeda. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu gaya berpikir.
Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan profil penalaran proporsional siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya berpikir sekuensial konkret dan acak abstrak. Teknik pengumpulan data dengan TGB, TPMM, dan wawancara. Subjek penelitian yaitu dua siswa kelas VII-I dan VII-H SMPN 3 Gresik tahun ajaran 2018/2019.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penalaran proporsional siswa dengan gaya berpikir sekuensial konkret dalam memecahkan masalah matematika pada saat memahami kovarian, siswa mengidentifikasi semua informasi. Siswa menjelaskan bahwa terdapat nilai kuantitas yang berubah. Siswa menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara nilai antarkuantitas yang berubah. Siswa menggunakan konsep perbandingan berbalik nilai untuk memecahkan masalah. Siswa memberikan alasan atas pemilihan konsep perbandingan yang digunakan. Dalam mengenali situasi proporsional, siswa menentukan langkah-langkah terlebih dahulu sebelum memecahkan masalah. Siswa menggunakan rasio dan proporsi dengan benar. Siswa menggunakan hubungan multiplikatif sesuai dengan konsep. Siswa mengemukakan pendapatnya tentang penggunaan hubungan aditif tidak benar dalam memecahkan masalah yang diberikan. Dalam menggunakan strategi multiplikatif, siswa menggunakan strategi perkalian silang untuk memecahkan masalah. Siswa tidak mengetahui strategi lain. Siswa menyimpulkan dengan cara memperhatikan selisih terbesar, kemudian dibandingkan. Penalaran proporsional siswa dengan gaya berpikir acak abstrak dalam memecahkan masalah matematika pada saat memahami kovarian, siswa mengidentifikasi semua informasi tetapi beberapa informasi tidak ditulis. Siswa menjelaskan bahwa terdapat nilai kuantitas yang berubah. Siswa mengemukakan bahwa terdapat hubungan antara nilai antarkuantitas yang berubah. Siswa menggunakan konsep perbandingan berbalik nilai untuk memecahkan masalah. Siswa tidak bisa memberikan alasan atas pemilihan konsep perbandingan yang digunakan. Dalam mengenali situasi proporsional dan nonproprosional, siswa menentukan langkah-langkah terlebih dahulu sebelum memecahkan masalah. Siswa tidak menggunakan rasio dan proporsi. Siswa menggunakan hubungan multiplikatif tetapi konsep yang digunakan kurang tepat. Siswa mengemukakan pendapatnya tentang penggunaan hubungan aditif tidak benar dalam memecahkan masalah yang diberikan. Dalam menggunakan strategi multiplikatif, siswa tidak menggunakan strategi multiplikatif. Siswa tidak mengetahui stretegi lain. Siswa menyimpulkan dengan cara memperhatikan selisih terkecil, kemudian dibandingkan.
Reasoning is one of the points that contained in the standard curriculum contents of 2013. There are several types of mathematical reasoning, one of that which plays an important role in mathematics learning namely proportional reasoning. To improve proportional reasoning ability, one way is through solving mathematical problems by being given mathematical problems, students can solve problems by applying their knowledge so that the ability of proportional reasoning can develop and increase. In the learning process, it cannot be denied that each student has different characteristics so that their way of obtaining information is different. Because of that, students' thinking or thinking style will be different. One of the factors that influence is thinking style.
This research is a qualitative descriptive type which aims to describe the proportional reasoning profile of junior high school students in solving mathematical problems reviewed from concrete sequential and abstract random thinking style. Data collection techniquea used were TGB, TPMM, and interview. The research subjects were two students of class VII-I and VII-H SMPN 3 Gresik in the academic year 2018/2019.