Kualitas spermatozoa yang rendah selama penyimpanan suhu 4-5°C
disebabkan oleh cold shock dan adanya
reactive oxygen species (ROS), untuk
menjaga kualitas spermatozoa perlu ditambahkan krioprotektan ekstraseluler
salah satunya yaitu albumin. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh albumin
dari jenis unggas tertentu yang terbaik dalam menjaga kualitas spermatozoa Kambing
Peranakan Etawa (PE). Desain penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap terdapat
4 perlakuan dengan 5 pengulangan, yaitu KP (CEP); PA (CEP tanpa BSA + 0,2%
albumin telur ayam kampung); PB (CEP tanpa BSA + 0,2% albumin telur ayam
leghorn); PC (CEP tanpa BSA + 0,2% albumin telur itik). Parameter yang diukur
yaitu motilitas dan viabilitas spermatozoa Kambing PE. Analisis data dengan uji
Kolmogorov-Smirnov , lalu uji Anava satu arah dan uji
Duncan. Penelitian yang telah dilakukan memperoleh hasil perlakuan CEP tanpa
BSA + albumin putih telur itik 0,2% mampu mempertahankan spermatozoa Kambing PE
dengan persentase motilitas sebesar 54,63%±0,82, 48,44%±1,28, 40,39%±1,21,
34,75%±1,08, 30,30±1,77 dan persentase viabilitas sebesar 62,12%±2,10,
52,46%±1,46, 44,83%±2,71, 37,59%±1,48, 31,01±3,33 selama 4 hari. Berdasarkan
hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa albumin telur itik merupakan
jenis albumin terbaik yang mampu menggantikan BSA untuk mempertahankan motilitas
dan viabilitas semen cair Kambing PE pada suhu penyimpanan 4-5°C. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan terkait alternatif
pengganti BSA dalam pengencer pada penyimpanan spermatozoa.
Kata
kunci: albumin telur berbagai jenis unggas; Kambing PE; pengencer CEP; BSA.