Implementasi Penetapan Perintisan Kawasan Lingkungan Masyarakat Sadar Administrasi Kependudukan
Implementation of the Establishment of the Environment Area of the Community Conscious Population Administration
IMPLEMENTASI PENETAPAN PERINTISAN KAWASAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SADAR ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
(STUDI KASUS PADA KELURAHAN SEMOLOWARU KECAATAN SUKOLILO, KOTA SURABAYA )
Pemerintah Kota Surabaya meluncurkan program Penetapan Perintisan Kawasan Lingkungan Masyarakat Sadar Administrasi Kependudukan bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mengurus adminstrasi kependudukan melalui RT Rintisan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Implementasi Kalimasada di Kelurahan Semolowaru. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi,wawancara,dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah panduan wawancara dan lembar observasi. Teknik analisis data mencakup reduksi data,penyajian data,penarikan kesimpulan. Penelitian ini berfokus pada enam indikator yaitu ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik badan, komunikasi antar organisasi, sikap (disposisi), lingkungan ekonomi,sosial,politik. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pada indikator ukuran dan tujuan kebijakan target pencapaian belum terpenuhi karena rendahnya partisipasi masyarakat dan kurang efektifnya layanan RT rintisan. Adanya keterbatasan sumber daya seperti sarana dan prasarana pada balai RW tidak adanya web cam dan komputer yang sering erorr menyebabkan keluhan warga tentang pelayanan yang lambat. Karakteristik badan pelaksana di Kelurahan Semolowaru termasuk DispendukCapil Surabaya, serta Ketua RT menunjukkan kemampuan dalam mengelola administrasi kependudukan. Komunikasi antar organisasi memberikan sikap positif dan motivasi yang tinggi dari pelaksana. Koordinasi antara Kelurahan dan RT rintisan cukup efektif, meskipun beberapa RT menghadapi tantangan responsivitas warga. Sikap (disposisi) yang positif dan profesional pelaksana, termasuk staff administrasi dan ketua RT rintisan, namun beberapa ketua RT kurang responsif dan ada ketidakpatuhan masyarakat terkait adminisrasi kependudukan. Lingkungan ekonomi,sosial dan politik masyarakat di perumahan besar kurang responsif karena lebih memprioritaskan pekerjaan, sementara warga di perumahan menengah tetap kooperatif. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan implementasi Kalimasada belum optimal dalam capaian target di bawah capaian yang sudah ditentukan serta ketidakteraturan administrasi di beberapa wilayah. Saran yang diberikan meliputi peningkatan pelatihan bagi petugas administrasi, sosialisasi program kepada masyarakat dan perbaikan sistem manajemen administrasi kependudukan.
Kata Kunci : Administrasi Kependudukan, Kalimasada, Implementasi
IMPLEMENTATION OF THE DETERMINATION OF THE PIONEERING OF THE COMMUNITY ENVIRONMENT AREA AWARE OF POPULATION ADMINISTRATION
(CASE STUDY IN SEMOLOWARU VILLAGE WITH SUKOLILO DISTRICT, SURABAYA CITY)
The Surabaya City Government launched the Population Administration Awareness Environmental Area Establishment program aimed at making it easier for the community to take care of population administration through RT Rintisan. This research aims to describe and analyze the implementation of Kalimasada in Semolowaru Village. The research method used is qualitative descriptive. Data collection techniques include observation, interview, documentation. The research instruments used are interview guides and observation sheets. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, conclusion drawing. This research focuses on six indicators, namely the size and objectives of policies, resources, body characteristics, communication between organizations, attitudes (dispositions), economic, social, political environment. The results of the study indicate that the indicators of the size and objectives of the achievement target policy have not been fulfilled due to low community participation and the lack of effectiveness of RT startup services. The existence of limited resources such as facilities and infrastructure at the RW hall, the absence of web cams and computers that often erorr cause residents' complaints about slow service. The characteristics of the implementing body in Semolowaru Village include DispendukCapil Surabaya, as well as the Head of RT showing the ability to manage population administration. Communication between organizations provides a positive attitude and high motivation from the implementer. The coordination between the Village and the start-up RT is quite effective, although some RTs face the challenges of citizen responsiveness. Positive and professional implementing attitudes (dispositions), including administrative staff and heads of RT startups, but some RT heads are less responsive and there is community disobedience related to population administration. The economic, social and political environment of the community in large housing is less responsive because it prioritizes work, while residents in middle housing remain cooperative. It can be concluded that the implementation of the implementation of Kalimasada has not been optimal in achieving the target below the predetermined achievement and administrative irregularities in several regions. The advice given includes improving training for administrative officers, socializing the program to the community and improving the population administration management system.
Keywords: Population Administration, Kalimasada, Implementation