Stilasi Bentuk Jembatan Ampera Pada Motif Batik Khas Kota Palembang
Stilation Of Ampera Bridge Shape In Palembang City's Special
Batik berasal dari bahasa Jawa yaitu “amba” yang berarti menulis dan “titik”, Motif Jembatan ampera merupakan lambang kota Palembang, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah seberang Ulu dan seberang Ilir yang dipisahkan sungai musi.Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui proses stilasi bentuk motif pada jembatan ampera. 2) Mengetahui hasil jadi batik motif jembatan ampera. 3) Untuk mengetahui respon pada hasil jadi kain batik jembatan ampera. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan desain. Metode yang digunakan adalah double diamond model yang meliputi 4 tahapan, yaitu: discover dimulai dengan melakukan pencarian dan mengumpulkan informasi mengenai jembatan ampera, Define adalah tahap mengambil prioritas penting yang dijadikan satu pada moodboard, Develop dilakukan dengan pembuatan deformasi jembatan ampera hingga design batik, dan Deliver melakukan pemilihan design dan validasi design untuk diwujudkan. Instumen pengumpulan data dilakukan dengan melakukan uji validasi kepada 3 ahli batik dan respon masyarakat kota Palembang. Hasil penelitian ini menghasilkan motif batik khas kota Palembang yang terinspirasi jembatan ampera, kemudian diwujudkan menjadi batik berukuran 210 x 115 cm dengan menggunakan teknik batik tulis, dan stilasi bentuk motif batik jembatan ampera mendapatkan respon baik dan diterima dimasyarakat
Kata Kunci: Stilasi, jembatan ampera, motif batik.
Batik comes from the Javanese language "amba" which means writing and "point". The Ampera Bridge motif is a symbol of the city of Palembang, located in the middle of Palembang city, connecting the areas opposite Ulu and opposite Ilir which are separated by the Musi river. The aims of this research are 1 ) Knowing the stylization process of the motif form on the Ampera bridge. 2) Knowing the finished result of Ampera bridge motif batik. 3) To find out the response to the finished Ampera bridge batik cloth. This type of research is design development research. The method used is the double diamond model which includes 4 stages, namely: discover begins by searching and gathering information about the ampera bridge, Define is the stage of taking important priorities that are put together on the moodboard, Develop is done by deforming the ampera bridge to the batik design, and Deliver performs design selection and design validation to be realized. Data collection instruments were carried out by conducting a validation test on 3 batik experts and the response of the people of Palembang city. The results of this study resulted in a batik motif typical of the city of Palembang inspired by the Ampera bridge, then transformed into a batik measuring 210 x 115 cm using the written batik technique, and the stylization of the shape of the Ampera bridge batik motif received a good response and was accepted in the community.
Keywords: Stylization, ampera bridge, batik motifs.