Digilib | Universitas Negeri Surabaya

Jenis Dokumen

Disertasi
Karya Akhir S1
Karya Akhir S2
Karya Akhir S3
Skripsi
Tesis
Tugas Akhir D3
Tugas Akhir D4

Fakultas

Ilmu Pendidikan
Bahasa & Seni
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Sosial & Politik
Hukum
Psikologi
Teknik
Ekonomika dan Bisnis
Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan
Vokasi
Pascasarjana

Pemanfaatan Tepung Pangan Lokal Pada Kue Semprit (Kajian Jurnal Hasil Penelitian)

Kode Dokumen : 0018/FT-BOGA/2021

Penulis Utama : SUMADANING TRIYAS

NIM Penulis Utama: 16050394072

Tahun : 2021

Judul ID :

Pemanfaatan Tepung Pangan Lokal Pada Kue Semprit (Kajian Jurnal Hasil Penelitian)

Judul EN :

Utilization Of Local Food Flour in Semprit (Research Journal Study)

Sumber : UNESA - Fakultas Teknik - Jurusan S1 Pendidikan Tata Boga - 16050394072 - 2021

Jenis Dokumen : Skripsi

Abstrak ID : Kue semprit adalah satu di antara beberapa jenis cookies yang wujudnya memiliki banyak variasi, rasa manis, dibuat dari tepung terigu, gula halus, telur, serta lemak yang dijadikan satu selanjutnya dilakukan pencetakan kemudian di oven hingga matang dengan rentang suhu 160℃ hingga 180℃. Tepung terigu dalam kue semprit memanfaatkan terigu berprotein rendah sebab kue semprit tidak memerlukan pengembangan. Keadaan tersebut memberikan kemungkinan tepung terigu dilakukan pergantian menggunakan tepung pangan lokal serta banyaknya penelitian yang melakukan substitusi ataupun melakukan pergantian secara menyeluruh terigu menggunakan tepung pangan lokal. Artikel berikut memiliki tujuan guna memberi informasi tentang jenis tepung pangan lokal yang digunakan dalam proses membuat kue semprit, persentase substitusi tepung pangan lokal dalam proses membuat kue semprit, keunggulan serta kelemahan tepung pangan lokal dalam proses membuat kue semprit, serta hasil jadi kue semprit dari tiap jenis tepung pangan lokal. Jenis tepung pangan lokal yang dimanfaatkan yakni tepung ubi jalar putih, tepung ubi jalar ungu, tepung labu kuning, serta tepung beras merah. Kue semprit ubi jalar putih ialah produk kue semprit paling baik sebab produk tersebut yang paling disukai konsumen melalui penggunaan persentase substitusi tepung ubi jalar putih sebesar 100%. Hasil jadi kue semprit ubi jalar putih memiliki tekstur yang keras, memiliki bau ubi jalar putih yang khas, memiliki warna coklat muda, serta memiliki rasa yang manis. Keunggulan tepung ubi jalar putih menghasilkan kue semprit yang tinggi kandungan serat, serta kekurangan apabila tahapan membuat tepung ubi jalar putih kurang tepat menjadikan kue semprit memiliki bau yang apek. Artikel berikut memakai penelitian studi literatur yakni sumber serta metode pengumpulan data bersumberkan jurnal-jurnal ataupun tulisan dari penelitian terdahulu yang akurat serta relevan. Hasil dari penelitian studi literatur digolongkan sebagai suatu karya ilmiah sebab pengumpulan data dilaksanakan melalui suatu strategi pada wujud metodologi penelitian.

Abstrak EN : Semprit is one of several types of cookies that have many variations, sweet flavors, made from wheat flour, refined sugar, eggs, and fat which are put together and then molded and then baked until cooked with a temperature range of 160℃ to 180℃. The flour in the semprit uses low protein flour because the semprit does not require expansion. This situation gives the possibility of changing wheat flour using local food flour as well as many studies that have carried out substitutions or made a complete replacement of flour using local food flour. The following article aims to provide information about the types of local food flour used in the process of making semprit, the percentage of local food flour substitution in the process of making semprit, the advantages and disadvantages of local food flour in the process of making semprit, and the results of making semprit from each types of local food flour. The types of local food flour used are white sweet potato flour, purple sweet potato flour, pumpkin flour, and brown rice flour. White sweet potato semprit is the best semprit product because this product is the most preferred by consumers through the use of 100% substitution percentage of white sweet potato flour. The result is a white sweet potato semprit that has a hard texture, has a distinctive white sweet potato smell, has a light brown color, and has a sweet taste. The advantages of white sweet potato flour produce a semprit that is high in fiber content, as well as the disadvantages if the stages of making white sweet potato flour are not right, making the semprit have a musty smell. The following article uses literature study research, namely the sources and methods of collecting data from journals or writings from previous research that are accurate and relevant. The results of the literature study research are classified as scientific work because data collection is carried out through a strategy in the form of research methodology.

Tautan Artikel

File Abstrak

File Lampiran