Maksim Cara dan Relevansi Dalam Ludruk Jaka Sambang Dari Karya Budaya (Teori Pragmatik)
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya tidak akan lepas dari aktivitas sosial seperti melakukan percakapan dan berkomunikasi satu sama lain. Hal ini sudah menjadi hal yang wajar dalam perjalanan hidup, karena jika tidak ada komunikasi maka bisa dipastikan hidup tidak akan berjalan dengan baik. Ludruk sebagai salah satu pertunjukan drama tradisional merupakan salah satu aplikasi citra komunikasi dalam masyarakat Jawa. Hal tersebut tentunya mengandung unsur komunikasi seperti prinsip komunikasi kooperatif. Salah satu lakon yang sering dipentaskan yaitu lakon Jaka Sambang karya kelompok seni Karya Budaya memuat beberapa maksim dalam prinsip kerjasama seperti maksim metode dan relevansi untuk menarik peneliti untuk diteliti. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif deskriptif yang sinkron. Sumber data dalam penelitian ini adalah video pertunjukan Ludruk Jaka Sambang Karya Budaya Mojokerto yang dipentaskan pada tanggal 25 Juli 2006. Data penelitian ini sendiri merupakan kumpulan pidato yang mengandung unsur maksim dan relevansi oleh para pemain Ludruk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 93 bentuk ujaran maksimal, dengan rincian lima puluh delapan (58) maksim dan tiga puluh lima (35) data.
Kata kunci: Maksim, Prinsip Kerjasama, Ludruk
Humans as social creatures will certainly not be separated from social activities such as conversations and communicating with one another. This has become natural for the course of life, because if there is no communication, then we can be sure that life will not go well. Ludruk, as one of the traditional drama performances, is one of the applications of communication images in Javanese society. It certainly contains elements of communication such as the principle of cooperative communication. One of the plays that is often staged, namely the play Jaka Sambang by an art group Karya Budaya contains several maxims in the principle of cooperation such as maxim of method and relevance to attract researchers to be studied. This research is included in a descriptive qualitative research that is synchronous. The data source in this study is the video of the Ludruk Jaka Sambang performance by Karya Budaya Mojokerto which was staged on July 25, 2006. The research data itself is a collection of speeches that contain elements of maxims and relevance by the Ludruk players. The results of this study indicate that there are 93 forms of maximal utterance, with details of fifty-eight (58) maxims and maxim of relevance of thirty-five (35) data.
Key word: Maxim, Cooperative Principle, Ludruk