ABSTRAK
PERENCANAAN ULANG ST R UKTUR DAN RENCANA
ANGGARAN BIAYA
PELAT LANTAI KONVENSIONAL,
WIREMESH , DAN BONDEK PADA
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BPKAD PROVINSI JAWA TIMUR
Oleh:
Ahmad Hanif Amaludin
Pemilihan suatu metode sangat penting
dalam pelaksanaan suatu pembangunan konstruksi karena dengan metode pelaksanaan
yang tepat dapat memberikan hasil yang maksimal. Beberapa metode konvensional
diganti menjadi modern. Salah satunya adalah sistem penulangan wiremesh dan
bekisting bondek pada pelat lantai. Metode wiremesh
dan bondek ini dapat direncanakan besar tulangan yang dibutuhkan dan efesiensi
dari segi biaya.
Data yang direncanakan adalah gedung
BPKAD Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 5 lantai. Metode yang digunakan
untuk perhitungan ini adalah Standart Nasional Indonesia (SNI 2847:2013) dan
Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971). Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan
SNI 2008, PERMEN PU 2016, dan HSPK Surabaya tahun 2018.
Perhitungan struktur pelat pada gedung
BPKAD dihasilkan tulangan pelat konvensional Ø10-140 mm, Ø10-100 mm, Ø10-70 mm,
Ø10-50 mm, dengan tebal pelat 12 cm. Perhitungan struktur pelat wiremesh
didapat tulangan M8-150 mm, M12-150 mm , dengan tebal pelat 12 cm. Perhitungan
struktur pelat bondek didapat tebal bondek 0,75 mm dengan tulangan Ø10-70 mm
dengan tebal pelat 12 cm. Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan untuk metode
konvensional adalah Rp 5.995.057.916, metode wiremesh adalah Rp 5.767.017.077
dan metode bondek Rp 5.562.058.461. Hasil perhitungan rekapitulasi rencana
anggaran biaya didapatkan selisih harga metode konvensional dan metode wiremesh
sebesar Rp 228.040.839, selisih harga metode konvensional dan metode bondek
sebesar Rp 432.999.455, dan selisih metodek wiremesh dan metode bondek Rp
204.958.616.
Kata
Kunci: tulangan konvensional, wiremesh ,
bondek