Kata kunci: Percakapan, Islamophobia, Implikasi Percakapan, Wacana Pengakuan
Orang cenderung mencoba untuk berkomunikasi dengan baik dan benar daripada menghasilkan kata yang tepat (Cook, 1989). Namun, tidak semua ucapan bisa dikatakan relevan, menarik, dan sesuai dengan yang diinginkan pembicara. Grice (1975) berpendapat bahwa selama proses komunikasi, orang terkadang menggunakan implikatur (frasa yang memiliki makna tambahan) dalam percakapan mereka. Salah satu bentuk percakapan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah wawancara atau bincang-bincang santai (talk show). Carbaugh (2005) mengemukakan bahwa talk show telah memupuk kepercayaan budaya tertentu tentang orang tersebut. Penelitian ini menjadikan Islamofobia sebagai topiknya karena sentimen terhadap Islam menjadi semakin panas dari waktu ke waktu terutama di Inggris yang menjadi tempat minoritas bagi umat Islam. Terkait dengan fenomena ini, penelitian ini adalah studi implikatur yang bertujuan untuk mengungkap wacana pengakuan di kalangan wanita Muslim terhadap Islamophobia di Inggris.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mendapatkan jawaban dari rumusan masalah. Dalam mengumpulkan data, peneliti memilih untuk menganalisis dokumen dan budaya material sebagai metode utama di mana dokumen tersebut diambil dari dua video talk show tentang Islamophobia di YouTube. Penelitian ini dieksplorasi dengan menggabungkan teori implikatur dalam bidang pragmatik dan teori fungsi wacana pengakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis implikatur percakapan dapat diterapkan pada fungsi wacana pengakuan. Berdasarkan analisis data, dapat dilihat bahwa di dalamnya mengungkapkan kejadian maksim tercela yang meliputi lima maksim kuantitas, tiga maksim relevansi, dan tiga maksim pelaksanaan. Total maksim yang dilanggar adalah 11 ujaran dengan kejadian terbanyak pada maksim kuantitas.
Kesimpulannya, penelitian ini menemukan dua fungsi ringkasan dari kombinasi implikatur percakapan dan teori wacana pengakuan. Hasilnya menetapkan fungsi sebagai perwakilan untuk melawan Islamophobia yang mengarah ke fungsi terapi dan didaktik dalam wacana pengakuan. Fungsi lain adalah sebagai komitmen untuk membuat beberapa tindakan di masa depan seperti kesepakatan tentang sesuatu yang kontroversial pada pembagian identitas yang menuju ke wacana pengakuan dalam fungsi interogatori.
Keywords: Talkshow, Islamophobia, Conversational Implicature, Confessional Discourse
People tend to try communicating successfully instead of producing the right phrase (Cook, 1989). However, not all utterance expected to produce relevant, interesting, and suitable with what speaker want. Grice (1975) argues that during process of communication, people might use implicature (the phrase that has additional meaning) in their conversation. One form of conversation that is often encountered in everyday life is interview or talk show. Carbaugh (2005) suggests that talkshow has cultivated certain cultural beliefs about the person. This study conducts Islamophobia as its topic because the sentiment towards Islam became hotter over time especially in the UK which becomes a minority place for Muslims. Related to this phenomenon, this study is a study of implicature that aims to reveal confessional discourse among Muslim women towards Islamophobia in UK (United Kingdom).
This study employs descriptive qualitative approach to get the objectives of the study. In collecting the data, the researcher chooses to analyze the documents and material culture as a main method in which the document taken from two talk show videos about Islamophobia in YouTube. This research explored by combining implicature theory in pragmatic and theory of confessional discourse function. The result of this study shows that types of conversational implicature can be applied on the significance of confessional discourse. From the data analysis, it reveals flouted maxim occurrences covering five maxim of quantity, three maxim of relevance, and three maxim of manner. The totals of flouted maxim are 11 utterances with the most occurrences on flouting maxim of quantity.
To sum up, this study finds two summarize function from the combination of conversational implicature and confessional discourse theory. The result establishes the function as representative to fight against Islamophobia as a lead to confessional discourse function in therapeutic and didactic. Another function is as commisive to create some future action such as agreement about something controversial in shared identity which guided to confessional discourse in interrogatory function.