PENGGUNAAN NOA DALAM DEBAT CAPRES DAN CAWAPRES 2024
THE USE OF NOA IN THE 2024 PRESIDENTIAL AND VICE PRESIDENTIAL DEBATE
ABSTRAK
Debat Capres dan Cawapres 2024 saat ini sedang menjadi perbincangan masyarakat. Melalui debat tersebut masyarakat berharap dapat menentukan pilihan pada Pemilu 2024. Sikap, sifat, ucapan, dan semua pergerakan peserta debat selalu diperhatikan. Menjaga perilaku saat berbicara dan bertindak merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan saat melakukan debat di depan umum agar tidak keliru mengucapkan perkataan yang kasar, ambigu, hina, dan tabu. Kata tabu dapat diganti dengan noa untuk memperhalus kata. Dalam kasus seperti ini, peneliti menganalisis penggunaan noa dalam debat capres dan cawapres 2024 dengan menggunakan kajian semantik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk dan makna, jenis, dan fungsi noa dalam debat capres dan cawapres 2024. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, dengan menyajikan data berupa kalimat yang dianalisis sesuai dengan bentuk dan makna, jenis, dan fungsinya. Sumber data penelitian diambil melalui kanal youtube KPU RI. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat, sedangkan analisis data dilakukan dengan metode padan ekstralingual dengan teknik hubung banding membedakan (HBB). Hasil dalam penelitian ini berupa analisis deskriptif dari 53 data yang telah ditemukan. Data yang diperoleh dengan rincian (1) tiga bentuk noa yang ditemukan pada data yaitu kata, frasa, dan klausa; dua makna noa yang ditemukan pada data yaitu konotatif dan denotatif; (2) empat jenis noa yang ditemukan pada data yaitu seksualitas, kematian, fungsi tubuh, dan politik; (3) lima fungsi penggunaan noa yang ditemukan pada data yaitu fungsi instrumental, regulasi, representasi, heuristik, dan personal.
Kata Kunci: Noa, Kata tabu, Eufemisme, Semantik.
ABSTRACT
The 2024 presidential and vice-presidential debate is currently a hot topic among the public. Through this debate, the public hopes to make informed choices in the 2024 elections. The attitudes, characteristics, statements, and movements of the debate participants are closely monitored. Maintaining proper behavior while speaking and acting is essential to avoid making inappropriate, ambiguous, offensive, or taboo remarks. Taboo word can be replaced with noa to soften the language. In this context, researchers analyze the use of noa in the 2024 presidential and vice-presidential debates using semantic studies. The aim of this research is to describe the forms and meanings, types, and functions of noa in the 2024 debates. The research approach used in this study is descriptive qualitative, presenting data in the form of sentences analyzed according to their form and meaning, type, and function. The data sources are taken from the KPU RI YouTube channel. Data collection uses the observation method with non-participatory listening (SBLC) and note-taking techniques, while data analysis is conducted using the extralingual matching method with the comparative distinguishing technique (HBB). The results of this study are descriptive analyses of 53 pieces of data found. The data obtained are detailed as follows: (1) three forms of noa found in the data are words, phrases, and clauses; two meanings of noa found in the data are connotative and denotative; (2) four types of noa found in the data are sexuality, death, bodily functions, and politics; (3) five functions of "noa" found in the data are instrumental, regulatory, representational, heuristic, and personal.
Keywords: Noa, Taboo words, Euphemism, Semantics.