Studi Of Community Empowerment Through Bangkodir (Bangil Kota Bordir) in Pogar Village Bangil District Pasuruan Regency
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat dengan perwujudan potensi yang mereka miliki. Pemberdayaan masyarakat sendiri menyangkut kepada dua kelompok yang saling berkaitan yaitu kelompok masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan kelompok yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan kajian pemberdayaan masyarakat melalui Bangkodir (Bangil Kota Bordir) di Kelurahan Pogar Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan menggunakan sumber data sekunder. fokus penelitian menggunakan analisis teoritis yang dituangkan dalam bentuk kerangka kerja konseptual dalam Sulistyani, (2017) yang menggunakan pendekatan CIPOO (context-input-process-output-outcome). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan mencari data yang berkaitan dengan penelitian yaitu melalui buku, surat kabar, transkrip dan data lainnya yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Teknik analisis data yang digunakan merupakan teknik analisis data menurut Krippendorf. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Kajian Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bangkodir (Bangil Kota Bordir) di Kelurahan Pogar Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan telah dilaksanakan dengan cukup baik. Dari penjelasan diatas maka penulis memberikan saran adanya kenaikan upah untuk pengrajin bordir serta sosialisasi kepada generasi muda agar program ini bisa dapat tetap dilestarikan, Pembuatan inovasi terbaru agar terdapat ciri khas tersendiri untuk motif bordir yang ada di Pasuruan, serta diperlukan adanya sosialisasi di desa-desa terpencil agar program ini dapat dilakukan oleh semua masyarakat yang ada di Kabupaten Pasuruan dan adanya upaya agar Sentra Bordir dapat dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan agar pengusaha bordir dapat kembali memasarkan produknya.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Bordir, Masyarakat
Community empowerment is an effort to make the community independent by realizing their potential. Community empowerment itself involves two interrelated groups, namely community group as the empoweres party and the group that cares about being the empoweing party. The author uses a qualitative approach with literature study methods and uses secondary data sources. The focus of the reseach uses theoretocal analysis which is outlined in the form of the conceptual framework in Sulistyani, (2017) which uses the CIPOO (context-input-process-output-outcome). The data collection technique is done by using documentation technique. Tshis technique is done by looking for data related to research, namely through books, newspaper, transcripts and other data related to community empowerment. The data analysis technique used is a data analysis technique according to Krippendorf. The results of these studies indicate that the Study of Community Empowerment through Bangkodir (Bangil, Embroidery City) in Pogar Village, Bangil District, Pasuruan Regency has been carried out quite well. From the explanation above, the authors suggest an increase in wages for embroidery craftsmen and socialization to the younger generation so that this program can be preserved, Making the latest innovations so that there are special characteristics for embroidery motifs in Pasuruan, and socialization is needed in the villages. remote so that this program can be carried out by all people in Pasuruan Regency and there are efforts so that the Embroidery Center can be reopened by implementing health protocols so that embroidery entrepreneurs can return to market their products.
Keywords: Empowement, Embroidery, Public