Strategi Bertahan Hidup Warga Desa Glagaharum Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Di Tengah Bencana Lumpur Lapindo
Survival Strategy for Glagaharum Village Residents, Porong District, Sidoarjo Regency in the Midst of the Lapindo Mud Disaster
STRATEGI BERTAHAN HIDUP WARGA DESA GLAGAHARUM KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO DI TENGAH BENCANA LUMPUR LAPINDO
Di tahun 2023 dampak bencana lumpur Lapindo masih dirasakan, terutama di Kecamatan Porong, Tanggulangin dan Jabon. Bau belerang yang sangat menyengat, dan mengganggu warga sekitar maupun pengguna jalan yang lewat. Sebagian warga desa Glagaharum juga ada yang lebih memilih untuk menetap dan bertahan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bertahan hidup warga Desa Glagaharum Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo di tengah bencana lumpur Lapindo.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini berlokasi di desa Glagaharum dengan jumlah responden sebanyak 10 orang meliputi kepala desa, sekretaris desa, ketua rt dan masyarakat desa Glagaharum. Sampel diambil dengan teknik snowball sampling. Pengumpulan data dengan cara wawancara reponden tentang strategi aktif, pasif dan jaringan serta obervasi untuk melihat kondisi secara langsung di lapangan. Analisis data menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi bertahan hidup pasif yang telah diterapkan masyarakat desa Glagaharum adalah mengurangi pengeluaran keluarga (sandang, pangan, pendidikan, membiasakan hidup hemat, dan memprioritaskan kebutuhan pangan. Strategi bertahan hidup aktif yang telah diterapkan masyarakat desa Glagaharum adalah melakukan pekerjaan apapun demi menambah penghasilan dengan cara membuka usaha toko kelontong ataupun warung nasi. Strategi bertahan hidup jaringan masyarakat desa Glagah arum sering meminjam uang pada kerabat dan memanfaatkan program KIS, PKH dan Bansos dari pemerintah.
Kata Kunci: strategi bertahan hidup, lumpur lapindo, bencana
SURVIVAL STRATEGIES OF GLAGAHARUM VILLAGERS IN PORONG SUB-DISTRICT, SIDOARJO DISTRICT AMID THE LAPINDO MUD DISASTER
In 2023 the impact of the Lapindo mud disaster is still being felt, especially in Porong, Tanggulangin and Jabon sub-districts. The smell of sulphur is very strong, and disturbs local residents and passers-by. Some Glagaharum villagers also prefer to stay and survive. This study aims to analyse the survival strategies of Glagaharum villagers in Porong Sub-district, Sidoarjo Regency amid the Lapindo mud disaster.
The type of research conducted is descriptive with a phenomenological approach. This research is located in Glagaharum village with a total of 10 respondents including the village head, village secretary, RT head and Glagaharum villagers. The sample was taken using snowball sampling technique. Data were collected by interviewing respondents about active, passive and network strategies and observations to see conditions directly in the field. Data analysis using triangulation.
The results showed that the passive survival strategies that have been implemented by the Glagaharum village community are reducing family expenses (clothing, food, education, getting used to living frugally, and prioritising food needs. Active survival strategies that have been implemented by the Glagaharum village community are doing any work to increase income by opening a grocery store or rice stall. The network survival strategy of Glagaharum villagers often borrows money from relatives and utilises the KIS, PKH and Bansos programmes from the government..
Keywords: political participation, election of mayor of Surabaya, Genteng sub-district