Tindak Tutur Ilokusi Direktif dalam Novel Aobuta Volume 1 Karya Hajime Kamoshida
Directive Illocutionary Acts in the Novel Aobuta Volume 1 by Hajime Kamoshida
Bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tindak tutur sering digunakan dalam komunikasi. Salah satu jenis tindak tutur adalah tindak tutur ilokusi direktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan penanda lingual direktif dan makna ilokusi direktif dalam novel Seishun Buta Yarou wa Bunny Girl Senpai no Yume wo Minai volume 1. Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang penanda lingual dan makna ilokusi direktif kepada pembelajar Bahasa Jepang. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode simak dan catat. Pemilihan data dilakukan menggunakan teori Namatame. Data dianalisis dengan menggunakan teknik padan, dasar, dan pilah unsur tertentu. Pada penelitian ini ditemukan 12 penanda lingual direktif dan 74 data ilokusi direktif. 12 penanda lingual yang ditemukan yaitu ~nasai, ~te, ~e/~ro, ~te hoshii, ~te kudasai, ~naide kudasai, ~na, ~te mo ii, ~houga ii, dan ~ba ii. 74 data ilokusi direktif yang ditemukan yaitu 25 data tuturan ilokusi direktif perintah, 27 data tuturan ilokusi direktif permintaan, 8 data tururan ilokusi direktif larangan, 4 data tuturan ilokusi direktif izin sebanyak 4 data, 10 data tuturan ilokusi direktif anjuran. Terkadang makna dan mitra tuturnya sama, namun penutur menggunakan penanda lingual yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh situasi saat tuturan itu terjadi.
Kata kunci: Tindak tutur, tindak tutur ilokusi direktif, penanda lingual.
Language is a tool used by humans to communicate in everyday life. Speech acts are often used in communication. One type of speech act is directive illocutionary speech act. The purpose of this research is to explain the directive lingual markers and the meaning of the directive illocutionary speech act in the novel Seishun Buta Yarou wa Bunny Girl Senpai no Yume wo Minai volume 1 and can be abbreviated as Aobuta. This research can provide knowledge about lingual markers dan the meaning of directive illocutionary to Japanese language learners. The data collection techniques use in this research were observation techniques and note-taking techniques. Data selection was done using Namatame’s theory. The data was analyzed using matching, basic, and certain elemental sorting techniques. In this research were found 12 directive lingual markers and 74 directive illocutionary data. 12 lingual markers found are ~nasai, ~te, ~e/~ro, ~te hoshii, ~kudasai, ~te kudasai, ~naide kudasai, ~te kure, ~na, ~te mo ii, ~houga ii, dan ~ba ii. 74 directive illocutionary data found are 25 data of command directive illocutionary speech, 27 data of request directive illocutionary speech, 8 data of prohibition directive illocutionary speech, 4 data of permission directive illocutionary speech, 10 data of advice directive illocutionary speech. Sometimes the meaning and the partner are the same, but the speaker uses different lingual markers. This is due to the situation in which the speech occurs.
Key Word: Speech act, directive illocutionary speech acts, directive lingual markers.