Lagu Legendha Gunung Kelud telah menjadi ciri khas dari paduan suara Lamba Voice SMA Negeri 1 Pare Kediri. Lagu tersebut cukup sulit karena menggunakan bahasa jawa kuno serta terdapat banyak sekali modulasi, sehingga fenomena tersebut menarik perhatian untuk diteliti.  Tujuan dalam penelitian ini, menjelaskan tentang metode pembelajaran yang digunakan dan memaparkan hasil belajar dari penerapan metode pembelajaran lagu Legendha Gunung Kelud pada paduan suara Lamba Voice SMA Negeri 1 Pare Kediri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa paduan suara Lamba Voice SMA Negeri 1 Pare Kediri menggunakan lima metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi, kerja kelompok, drill, eksplorasi dan ceramah. Metode pembelajaran tersebut digunakan untuk melatih teknik pernapasan serta teknik vokal seperti intonasi, artikulasi, phrasering, resonansi, dinamika, dan ekpresi serta penguasaan dalam membaca notasi lagu. Metode-metode tersebut efektif dan efisien diterapkan saat pembelajaran lagu dan menunjukan hasil yang baik. Hasil belajar yang dicapai meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar kognitif yang telah dicapai berupa pengetahuan dan pemahaman mengenai makna lagu, teknik vokal dan pernapasan yang di aplikasikan saat membawakan lagu Legendha Gunung Kelud. Pada ranah afektif anggota mampu membentuk nilai-nilai sikap yang baik, yang terbentuk dari pembiasaan latihan paduan suara. Pada pencapaian psikomotorik, anggota paduan suara mampu menerapkan keterampilan dari materi yang telah dipelajari seperti olah ekspresi dan koreografi saat membawakan lagu Legendha Gunung Kelud. Paduan suara Lamba Voice telah berhasil menguasai materi lagu Legendha Gunung Kelud dalam 20 pertemuan.

The song Legendha Gunung Kelud has become the hallmark of the Lamba Voice choir at SMA Negeri 1 Pare Kediri. This song is quite difficult because it uses ancient Javanese language and there are lots of modulations, so this phenomenon attracts attention to research. The aim of this research is to explain the learning method used and explain the learning results from applying the learning method for the song Legendha Gunung Kelud in the Lamba Voice choir at SMA Negeri 1 Pare Kediri. This study used qualitative research methods. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews and documentation. The research results obtained can be concluded that the Lamba Voice choir at SMA Negeri 1 Pare Kediri uses five learning methods, namely the demonstration method, group work, drill, exploration and lecture. This learning method is used to train breathing techniques and vocal techniques such as intonation, articulation, phrasering, resonance, dynamics and expression as well as mastery in reading song notation. These methods are effectively and efficiently applied when learning songs and show good results. The learning outcomes achieved include three domains, namely cognitive, affective and psychomotor domains. The cognitive learning outcomes that have been achieved are in the form of knowledge and understanding of the meaning of the song, vocal and breathing techniques that are applied when performing the song Legendha Gunung Kelud. In the affective domain, members are able to form good attitude values, which are formed from the habit of choir practice. In terms of psychomotor achievements, the choir members were able to apply skills from the material they had learned, such as expression and choreography when performing the song Legendha Gunung Kelud. The Lamba Voice choir has succeeded in mastering the song material Legendha Gunung Kelud in 20 meetings.