Perumusan Tujuan, Kegiatan, dan Penilaian Pembelajaran Dalam RPP Guru-Guru yang Sudah Mengikuti Pelatihan HOTS
The Formulation of Instructional Objectives, Learning Activities, and Assessment Tasks in The Lesson Plans of HOTS-Related Trained Teachers.
Saat ini, ada penekanan yang besar pada pengintegrasian Higher Order Thinking Skills dalam Pendidikan Bahasa Inggris. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan berpikir siswa karena berbagai alasan. Mereka memerlukan pelatihan dalam metode pengajaran efektif untuk mengajarkan keterampilan berpikir di kelas. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah dalam mengajar HOTS, Pemerintah Indonesia telah melakukan banyak pelatihan, seminar, dan lokakarya untuk para guru.
Idealnya, guru yang telah dilatih harus mampu mengintegrasikan HOTS ke dalam proses pembelajaran mengajar mereka karena mereka memiliki pengetahuan, pemahaman, dan panduan. Guru yang telah dilatih seharusnya memiliki kinerja pengajaran di kelas yang lebih baik dibandingkan dengan yang belum dilatih. Hubungan positif antara pelatihan guru dan praktik seharusnya meningkatkan efisiensi dan produktivitas kelas. Guru yang telah dilatih seharusnya memiliki keterampilan dalam merancang rencana pelajaran berbasis HOTS, yang melibatkan penulisan tujuan instruksional HOTS, aktivitas pembelajaran, dan tugas penilaian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana guru yang telah dilatih merumuskan tujuan pembelajaran, aktifitas pembelajaran, dan penilaian pembelajaran berbasis HOTS dalam rencana pelaksanaan pelajaran.
Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan rencana pelajaran sebagai sumber data. Studi kasus menyelidiki kondisi nyata rencana pelajaran guru. Penelitian ini berfokus pada menganalisis dan menafsirkan materi yang direkam untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Rencana pelajaran ditulis oleh guru yang telah menjalani pelatihan HOTS dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia (Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan), yaitu Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS. Para guru berasal dari empat sekolah di Sidoarjo; satu negeri, satu swasta nasional, dan dua sekolah swasta Islam.
Penelitian ini mengungkapkan tiga jenis data; pernyataan tujuan instruksional, aktivitas pembelajaran, dan kalimat atau frasa tugas penilaian yang diklaim oleh guru yang telah dilatih mengandung HOTS. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi dengan observasi dan wawancara sebagai triangulasi untuk menjawab pertanyaan penelitian. Tingkat kognitif dan pengetahuan digunakan untuk menganalisis data pertama, aspek-aspek aktivitas pembelajaran berbasis HOTS untuk data kedua, dan karakteristik penilaian berbasis HOTS untuk data ketiga.
Hasilnya menunjukkan bahwa guru tidak cukup merumuskan tujuan instruksional, aktivitas pembelajaran, dan tugas penilaian berbasis HOTS dengan baik. Mereka merumuskan tujuan instruksional HOTS dengan kata kerja tingkat kognitif, tanpa dimensi pengetahuan yang jelas. Tujuan mereka ditulis dalam kalimat yang rumit. Kemudian, mereka merumuskan aktivitas pembelajaran secara acak, tidak berdasarkan aspek-aspek aktivitas HOTS seperti transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. Selain itu, mereka merumuskan aktivitas yang berbeda dari tujuan; aktivitas pembelajaran tidak selaras. Terakhir, guru merumuskan tugas penugasan secara tidak lengkap dengan karakteristik penilaian HOTS. Sebagian besar dari mereka mengembangkan konteks tugas atau pertanyaan tetapi tidak menyertakan ide baru dan kalimat stimuli.
Para guru merumuskan tujuan instruksional, aktivitas pembelajaran, dan tugas penilaian dengan persepsi mereka. Mereka percaya bahwa menggunakan kata kerja aksi tingkat kognitif HOTS telah menciptakan tujuan HOTS tanpa memperhatikan dimensi pengetahuan. Peneliti menemukan bahwa para guru sebenarnya tidak dapat mendefinisikan dengan benar kata kerja aksi dalam taksonomi kognitif dalam aktivitas pembelajaran dan tugas penilaian. Mereka memerlukan bimbingan untuk memahami setiap kata kerja aksi yang mereka pilih untuk merumuskan tujuan instruksional, aktivitas pembelajaran, dan tugas penilaian. Oleh karena itu, hal yang paling penting untuk memahami HOTS adalah mendefinisikan kata kerja aksi dengan benar.
Kata Kunci: Tujuan Instruksional, Aktivitas Pembelajaran, Penilaian Pembelajaran, Guru yang Telah Dilatih pembelajaran HOTS
There has been much emphasis recently on incorporating HOTS in ELT. Some studies, however, have shown that teachers have trouble developing students’ thinking skills for various reasons. They needed training in effective teaching methods for teaching thinking skills in the classroom. Therefore, to overcome the problems in teaching HOTS, the Indonesian Government has conducted many training, seminars, and workshops for teachers.
Ideally, trained teachers must be able to integrate HOTS into their teaching-learning process since they have the knowledge, understanding, and guidance. Trained teachers should have better classroom teaching performance than untrained ones. A positive relationship between teachers’ training and practice should increase classroom efficiency and productivity. Trained teachers should have skills in designing HOTS-based lesson plans, which involve writing HOTS instructional objectives, learning activities, and assessment tasks. The research, therefore, intended to analyze how the trained teachers formulated HOTS-based IOs, LAs, and ATs in the lesson plans.
This research was qualitative, with the lesson plans as the data source. The case study investigated the real condition of the teachers' lesson plans. The research focused on analyzing and interpreting recorded materials to find answers to these questions. The lesson plans were written by teachers who have undergone training in HOTs from The Directorate General on Teacher and Teaching Staff Affairs, Ministry of Education and Culture, the Republic of Indonesia (Direktorat Jenderal Guru and Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan and Kebudayaan), namely Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS. The teachers were from four schools in Sidoarjo; one state, one national private, and two Islamic private schools.
The study revealed three kinds of data; statements of instructional objectives, learning activities, and the sentences or phrases of the task for assessments claimed by the trained teachers containing HOTS. This research used documentation data collection techniques with observation and interview as the triangulation to answer research questions. The cognitive and knowledge levels were used to analyze the first data, the aspects of HOTS-based learning activities for the second, and the characteristics of HOTS-based assessment for the third data.
The result indicated that the teachers did not adequately formulate HOTS-based instructional objectives, learning activities, and assessment tasks. They formulated HOTS instructional objectives with cognitive-level verbs, with no clear knowledge dimension. Their objectives were written in complicated sentences. Then, they formulated the learning activities randomly, not based on the aspects of HOTS activities such as transfer knowledge, critical thinking, and problem-solving. Besides, they formulated activities different from the objectives; the learning activities were not aligned. Lastly, the teachers incompletely formulated the assignment tasks with characteristics of HOTS assessment. Most of them contextually developed the tasks or questions but did not include the new idea and stimuli sentences.
The teachers formulated the instructional objectives, learning activities, and assessment tasks with their perceptions. They believed using action verbs of HOTS cognitive levels has created HOTS objectives without considering the knowledge dimension. The researcher found the teachers actually could not define the action verbs in the cognitive taxonomy in the learning activities and assessment tasks. They needed guidance to understand every single action verb they chose for formulating instructional objectives, learning activities, and assessment tasks. Therefore, the most important thing to understand HOTS is to define the action verbs correctly.
Keywords: Instructional Objectives, Learning Activities, Assessment Tasks. HOTS-Related Trained Teachers