Kapitayan Tradhisional sajrone Guwa Ngerit ana ing Desa Senden Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek (Tintingan Folklor)
Kepercayaan tradisional di Gua Ngerit yaitu salah satu tradisi yang masih ada di daerah Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Kepercayaan tradisional yang ada masih dipercaya oleh masyarakat. Kepercayaan yang ada di Gua Ngerit jadi salah satu cara untuk menarik para wistawan. Kepercayaan tradisional yang ada, dipercaya masyarakat bisa mewujudkan keinginan dengan tujuan minta kepada Allah dari tempat Gua Ngerit. Kepercayaan tradisional di Gua Ngerit berasal dari Nenek Moyang yang diwariskan kepada anak cucunya. Dalam penelitian ini ada bab-bab yang akan dijelaskan dengan adanya rumusan masalah dan mempunyai tujuan masalah.
Rumusan masalah yang ada dipenelitian ini yaitu ada lima pembagian yang akan dijelaskan. Rumusan masalah yang ada dipenelituan ini yaitu: bagaimana rekontruksi adanya Gua Ngerit dan adanya kepercayaan tradisional; bagaimana aspek bentuk kepercayaan tradisional di Gua Ngerit; bagaimana pelaksanaan, bahan, dan makna yang terdapat didalam kepercayaan tradhisional di Gua Ngerit; bagaimana fungsi yang terdapat dalam kepercayaan tradhisional di Gua Ngerit; dan bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai kepercayaan tradisional di Gua Ngerit.
Tujuan masalah yang ada disini juga ada lima pembagian yang akan dijelaskan. Tujuan penelitian yang ada yaitu: memaparkan rekontruksi adanya Gua Ngerit dan adanya kepercayaan tradisional; menjelaskan aspek bentuk kepercayaan tradisional di Gua Ngerit; memaparkan pelaksanaan, bahan, dan makna yang terdapat didalam kepercayaan tradisional di Gua Ngerit; memaparkan fungsi yang terdapat didalam kepercayaan tradhisional di Gua Ngerit dan menjelaskan pengetahuan masyarakat mengenai kepercayaan tradisional di Gua Ngerit.
Analisis teori yang digunakan didalam penelitian ini untuk memaparkan atau menjelaskan rumusan masalah yang ada yaitu: konsep folklor dari Danandjaya, kepercayaan dari Endraswara, Konsep tradhisi dari Koenjaraningrat, konsep makna dan simbol dari Tuner, konsep fungsi dari Bascom, dan konsep persepsi masyarakat dari Liliweri. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriftif kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu: peneliti, daftar pertanyaan, lembar observasi, alat pembantu yaitu Handpone (HP) dan kamera, dan buku catetan kecil. Tatacara mengumpulkan data yaitu dengan caran wawancara, observasi, koesioner, dokumentasi, dan alih wacana (transkrip). Untuk menganalisis data yaitu reduksi data (dhata reduction), menyuguhkan data (data display), dan memberi kesimpulan (verification).
Kepercayaan tradisional yang ada di Gua Ngerit ada tiga bagian. Kepercayaan tersebut yaitu kepercayaan tradisional melempar batu kedalam gua, acara selonan, dan situs pertapaan. Kepercayaan tradisional yang ada tersebut dipercaya bisa mengabulkan apa saja yang di inginkan, meminta sehat, selamat, dan keberkahan, dengan melakukan tatacara yang ada. Tatacara untuk melakukan kepercayaan tradisional didalam Gua Ngerit yaitu menyiapkan bahan, memasak bahan, mengumpulkan undangan, melakukan doa, dan memakan berkat atau ambengan. Bahan yang digunakan didalam kepercayaan tradisional yaitu batu krikil, lodho nasi gurih, jenang sengkala, buceng kuat, dan metri.
Fungsi kepercayaan tradisional didalam Gua Ngerit ada lima yaitu sistem proyeksi, alat pengesahan budaya, alat pendidikan, alat pengendadi sosial, dan fungsi lainya. Dalam pengetahuan masyarakat yaitu ada empat bagian yaitu berdasarkan masyarakat sekitar Gua Ngerit, berdasarkan pendidikan, berdasarkan agama, dan berdasarkan umur.
Kata Kunci: Kepercayaan, Tradisi, Folklor, Gua Ngerit
The traditional belief the in Ngerit cave is one of the traditions that still exist in the Trenggalek Regency East Java Province. The existing traditional beliefs are still trusted by the community. The belief in the cave of Ngerit is one way to attract tourist. The existing traditional beliefs are believed by the community to be able to fulfill their wishes with the aim af asking god from the place of the cave of Ngerit. The traditional belief in Ngerit cave comes from the ancestors who passed it on to their children and grandchildren. In this study, there are chapters that will be exsplained with the formulation of the problem and the purpose of the problem.
The formulation of the problem in this study is that there are five divisions that will be explained. The formulation of the problems in this research are; how is the reconstruction of the Ngerit cave and traditional belief; how the aspects of the form of traditional belief in the cave og Ngerit; what are the implementasi, amaterials and meanings contained in traditional beliefs in Ngerit cave; what are the functions contained in traditional beliefs in Ngerit cave; and how the community’s knowledge about traditional beliefs in Ngerit cave.
The purpose of the problem here is also five divisions that will be explained. The objectives of the existing research are: to describe the reconstruction of the Ngerit cave tradhitional belief; explain aspects of the form of traditional belief in the cave of Ngerit; describe the implementation, materials, and meanings contained in traditional beliefs in Ngerit cave; describes the fungtions contained in traditional beliefs in Ngerit cave and explains people’s knowledge about traditional beliefs in ngerit cave.
The theoretical analysis used in this study to describe or explain the formulation of the problem, namely: the concept of folklore from Danandjaya, belief from Endraswara, tradhitional concept from Koenjaraningrat, the concept of meaning and symbol using the Tuner theory, concept of function using the Bascom theory, and the community perception concept from Liliweri. The research method used is descriptive qualitative. The research instruments used were: research, list of questions, observations sheets, assistive devices, namely cellphones and cameras, and small notebooks. The procedure for collecting data is by means of interviews, observation, questionnaires, documentation, and transfer of discourse (transcripts). To analyze the data namely data reduction, presenting data, and giving conclusions.
The are three parts of the traditional belief in the cave of Ngerit. These beliefs are the traditional belief of throwing stones into caves, selonan events, and hermitage sites. The existing traditional beliefs are believed to be able to grant anything they want, asking for health, safety, and blessings, by carrying out existing procedures. The procedures for carrying out traditional beliefs in Ngerit cave are preparing ingredients, cooking ingredients, collecting invitations, praying, and eating blessings or ambengan. The ingredients used in traditional beliefs are krikil stone, savory rice lodho, jenang sengkala, strong buceng, and metri.
There are five functions of traditional belief in Ngerit cave, namely the projection system, cultural validation tools, educational tools, social control tools, and other fuctions. In public knowledge, there are four parts, namely based on the community around the Ngerit cave, based on religion, and based on age.
Keywords: Belief, Tradition, Folklore, Ngerit Cave