Suku Tengger mempunyai tradisi sendiri dalam melaksanakan upacara perkawinannya, upacara tersebut dinamakan upacara perkawinan wologoro. Upacara ini wajib dilakukan oleh masyarakat suku tengger setelah sah melakukan perkawinan secara agama dan negara, upacara ini dilakukan untuk memperkenalkan mempelai pengantin dan juga meminta restu kepada para dewata dan para leluhur.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripikan bentuk, fungsi dan makna tata rias yang ada pada suku Tengger, dan (2) mendeskripsikan prosesi upacara perkawinan adat wologoro pada suku Tengger dan maknanya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triagulasi yaitu cross check hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian adalah : (1) bentuk, fungsi, dan makna tata rias pengantin sari Keputren sebagai tata rias khas dari kabupaten Lumajang dan merupakan perkembangan busana dari masyarakat kerajaan majapahit, dan juga hasil dari pengambilan data dilapangan bentuk tata rias yang dikenakan oleh masyarakat Tengger pada saat pernikahan, dan (2) bentuk dan makna prosesi perkawinan adat wologoro yaitu : (a) pasrah manten, (b) ngundang besan, (c) Temu manten, (d) wologoro, dan (e) banten kayopan. Dalam tahap wologoro sendiri juga memilki tahapan atau prosesi yang wajib dilakukan oleh mempelai pengantin dan juga keluarga mempelai pengantin dengan tujuan meminta restu kepada para dewata, danyang banyu, dan juga kepada para leluhur mereka, upacara ini wajib dilakukan oleh masyarakat suku Tengger tidak memandang ras, agama dan kedudukan sosial. Setiap tahapan pada upacara wologoro ini memiliki makna agar kehidupan keluarga mempelai pengantin kedepannya tidak mendapat gangguan dari makhluk dari alam lain, langgeng, dan dapat mendapat restu dari para dewa.
Kata Kunci : Tradisi perkawinan wologoro pada suku Tengger, bentuk, fungsi dan makna.
The Tengger tribe has its own traditions in carrying out their marriage ceremonies, the ceremonies is called the Wologoro marriage ceremony. this ceremonies must be carried out by the Trengger tribal community after a legal marriage in religion and also ask for the blessings of the gods and ancestors.
This research aimed to : (1) describe the configuration, function and meaning of bridal makeup in Tengger tribe, and (2) describe the wologoro traditional marriage ceremony procession of Tengger tribe and the meaning. this type of research is qualitative descriptive method of colletiong data interview, obervation, and documentations. The validity of the data is done by triagulation, that is, cross-checking results of interview, observation, and dovumentation.