KOMPLEKSITAS STRUKTUR KALIMAT DALAM ESAI ANGKATAN ’45 DAN ESAI ANGKATAN 2000: KAJIAN KOMPARATIF
COMPLEXITY OF SENTENCE STRUCTURE FOR ANGKATAN 45’S ESSAY AND ANGKATAN 2000’S ESSAY: COMPARATIV STUDY
paragraf. Kalimat dalam bahasa Indonesia baik ragam lisan maupun tulis keduanya mengalami perkembangan. Esai merupakan salah satu bentuk ragam tulis. Penelitian ini membahas kompleksitas struktur kalimat dalam esai dari Angkatan ‘45 dan esai Angkatan 2000 untuk mengetahui perbandingan kompleksitas struktur kalimat dalam esai kritik sastra sejak diresmikannya sebagai bahasa negara dengan esai saat ini. Masalah pada penelitian ini berpumpun pada kajian sintaksis karena sesuai dengan data penelitian berupa kalimat. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode dokumentasi dalam pengumpulan data. Dalam analisis data yang berupa kalimat, digunakan metode agih dan teknik bagi unsur langsung. Setelah itu, unsur-unsur kompleksitas dari kedua esai dihitung dalam bentuk persentase dan diperbandingkan. Kompleksitas kalimat yang dimaksud di sini adalah pola kalimat, jumlah klausa, jenis kalimat menurut jumlah klausa, serta jumlah klausa bawahan dalam kalimat yang diperbandingkan dan dipersentasekan dalam bentuk persen berupa angka. Hasil dari penelitian ini yaitu apabila dilihat dari kriteria kompleksitas kalimat, yaitu dari segi penggunaan jenis kalimat, penggunaan jumlah klausa, penggunaan pola kalimat, penggunaan klausa bawahan, penggunaan klausa setara yang berada dalam klausa bawahan esai Angkatan ’45 dan esai Angkatan 2000 tergolong kompleks. Akan tetapi, jika dilihat dari persentase nilai penggunaan jenis kalimat dalam esai, penggunaan jumlah klausa, penggunaan pola kalimat, penggunaan klausa bawahan, dan penggunaan klausa setara yang berada dalam klausa bawahan, tingkat kompleksitas esai Angkatan ’45 lebih tinggi dari esai Angkatan 2000. Seiring dengan perkembangan bahasa Indonesia, kompleksitas struktur kalimat berubah menjadi lebih sederhana dan lugas sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku, karena lebih efektif dan efisien daripada menggunakan kalimat panjang.
The sentence has a dominant role in the process of paragraph formation. the sentence in the indonesian language either oral variety or written variety both have a growth. Essay is also one of written variety. This research discuss comparison about complexity of sentence structure in Angkatan ‘45’s essay and Angkatan 2000’s essay to know comparison of complexity of sentence structure in the essay since inaugurated as a national language with lately essay. The problem in this research is encouraged by syntactic studies because it matches with first research data which is a sentences form. This qualitative research uses documentation method in collecting data. In the data analysis, uses agih method and direct elements technique. After that, factor of complexity from two type of essay is presented and compared. This sentence complexity is referred to sentence patterns, number of clauses, types of sentences according to the number of the clauses, number of subordinate clauses that are compared and presented in the number of percent. The result from this research is if it’s seen from criteria of sentence complexity, from sentence patterns, number of clauses, types of sentences according to the number of the clauses, subordinate clauses, equivalent clauses that are in subordinate clauses, Angkatan ‘45’s essay and Angkatan 2000’s essay is complex. But, if it’s seen from the number of percent, the use of sentence patterns, number of clauses, types of sentences according to the number of the clauses, number of subordinate clauses, equivalent clauses that are in subordinate clauses, Angkatan ’45’s essay has a higher level of complexity from Angkatan 2000’s essay. Along with the Indonesian language evolution, complexity essay’s sentence structure becomes more simple and straightforward based on the grammatical rule because it is more effective and efficient than using long sentence.