Keterampilan Metakognitif Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika dalam Menggambar Irisan Kubus Ditinjau dari Gaya Kognitif
ABSTRAK
Hidajat, Djatmiko. 2021. Keterampilan Metakognitif Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika dalam Menggambar Irisan Kubus Ditinjau dari Gaya Kognitif. Disertasi, Program Studi S3 Pendidikan Matematika, Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Siti Maghfirotun Amin, M.Pd., dan (II) Prof. Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.
Kata-kata Kunci: Keterampilan Metakognitif, Irisan Kubus, Gaya Kognitif
Keterampilan metakognitif adalah komponen penting untuk memajukan kursus matematika. Berbagai cara dilakukan dengan memfasilitasi calon guru untuk menggunakan kemampuan dan keterampilannya dalam menyelesaikan soal matematika khususnya soal irisan kubus. Namun, calon guru mengalami kesulitan saat memahami dan merencanakan permasalahan dalam mata kuliah tersebut. Oleh karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan metakognitif mahasiswa pendidikan matematika dengan fokus komponen keterampilan prediksi (prediction skill), keterampilan merencanakan (planning skill), keterampilan monitoring (monitoring skill), dan keterampilan evaluasi (evaluation skill) dalam menggambar irisan kubus ditinjau dari gaya kognitif. Adapun tujuan spesifik penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan keterampilan metakognitif mahasiswa pendidikan matematika bergaya kognitif Field-Independent dalam menggambar irisan kubus; (2) Mendeskripsikan keterampilan metakognitif mahasiswa pendidikan matematika bergaya kognitif Field-Dependent dalam menggambar irisan kubus; (3) Mendeskripsikan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keterampilan metakognitif mahasiswa pendidikan matematika dalam menggambar irisan kubus ditinjau dari gaya kognitif.
Penelitian ini adalah penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jawa Tengah. Proses pemilihan subjek dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut; (a) Proses pemilihan subjek penelitian diawali dengan pemberian instrumen Grup Embedded Figures Test (GEFT). Mahasiswa yang memiliki skor 10 - 18 tergolong dalam gaya kognitif FI dan mahasiswa yang memiliki skor 0 - 9 tergolong dalam gaya kognitif FD. Hasilnya, kelompok gaya kognitif FI berjumlah 21 mahasiswa dan kelompok gaya kognitif FD berjumlah 11 mahasiswa; (b) Selanjutnya, dari dua kelompok gaya kognitif tersebut dipilih masing-masing dua subjek penelitian berdasarkan skor GEFT yang tinggi dan nilai kemampuan matematika tinggi karena dipandang mahasiswa berkemampuan matematika tinggi cenderung memiliki pola pikir yang teratur dalam menjawab.
Instrumen penelitian meliputi: (1) peneliti sendiri sebagai instrumen utama; (2) instrumen pendukung yang telah divalidasi berupa Grup Embedded Figures Test (GEFT), Tes Kemampuan Matematika (TKM), Tes Pemecahan Masalah (TPM), pedoman wawancara, dan alat rekam. Prosedur pengumpulan data menggunakan Tes Pemecahan Masalah (TPM) untuk mengumpulkan data keterampilan metakognitif subjek pada materi irisan kubus. Data hasil pekerjaan subjek pada materi menggambar irisan kubus ditindaklanjuti dengan wawancara untuk mengungkap lebih mendalam mengenai keterampilan metakognitif yang berkaitan dengan materi menggambar irisan kubus. Kredibilitas data yang digunakan yaitu triangulasi waktu. Selanjutnya, dilakukan analisis data meliputi kategorisasi data, reduksi data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa gaya kognitif field-independent melibatkan keterampilan metakognitif yang dimiliki, namun belum sepenuhnya. Mahasiswa gaya kognitif FI pada komponen memprediksi yaitu melibatkan keterampilan metakognitif dengan meyakini dan memprediksi tujuan maupun hasil akhir sesuai yang diharapkan, serta menyatakan tingkat kesulitan masalah. Komponen merencanakan yaitu melibatkan keterampilan merencanakan dalam menuliskan dan menjelaskan informasi pada soal yang diberikan, namun tidak lengkap. Menentukan tujuan penyelesaian masalah, merencanakan penyelesaiannya, menemukan hubungan dengan masalah yang sudah pernah diselesaikan. Komponen monitoring yaitu melibatkan keterampilan metakognitif dalam menjamin kebenaran langkah penyelesaian masalah yang dipilih benar, menetapkan hasil penyelesaian masalah, mengecek kebenaran langkah penyelesaian masalah, menganalisis kesesuaian rencana yang dibuat dengan pelaksanaan, serta mendeteksi cara yang berbeda dalam menyelesaikan masalah. Komponen mengevaluasi yaitu melibatkan keterampilan metakognitif dalam mengecek kelebihan dan kekurangan penyelesaian masalah yang sudah dilakukan, menerapkan cara yang digunakan untuk masalah lain, memperhatikan proses penyelesaian yang dilakukan, dan mengevaluasi pencapaian tujuan, namun pada komponen ini tidak dapat menilai penyelesaian masalah dengan cara yang berbeda.
Mahasiswa gaya kognitif field-dependent melibatkan keterampilan metakognitif yang dimiliki, namun belum sepenuhnya digunakan. Mahasiswa gaya kognitif FD pada komponen memprediksi yaitu mengestimasi dan meyakini hasil akhir tujuan masalah yang dihadapi serta menyatakan karakteristik penyelesaian masalah. Komponen merencanakan yaitu melibatkan keterampilan merencanakan dalam menuliskan dan menjelaskan informasi pada soal yang diberikan, menentukan tujuan penyelesaian masalah, merencanakan penyelesaiannya, menemukan hubungan dengan masalah yang sudah pernah diselesaikan. Komponen monitoring yaitu menjamin kebenaran langkah penyelesaian masalah yang dipilih, menetapkan hasil penyelesaian masalah, mengecek kebenaran langkah penyelesaian masalah, menganalisis kesesuaian rencana yang dibuat dengan pelaksanaan, dapat mendeteksi cara yang berbeda dalam menyelesaikan masalah. Komponen mengevaluasi yaitu mengecek kelebihan dan kekurangan penyelesaian masalah yang sudah dilakukan, dapat menerapkan cara yang digunakan untuk masalah lain, dan mengevaluasi pencapaian tujuan, namun pada komponen ini tidak dapat menilai penyelesaian masalah dengan cara yang berbeda dan tidak dapat memperhatikan proses penyelesaian yang dilakukan.
Selain itu, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keterampilan metakognitif mahasiswa dalam menggambar irisan kubus meliputi: (1) Faktor pendukung yaitu kesadaran berpikir tacit use, aware use, stategic use, reflective use, pengetahuan konseptual dan pengetahuan kondisional; (2) Faktor penghambat yaitu kesadaran berpikir tacit use, pengetahuan kondisional, keterampilan mengevaluasi, dan pengetahuan prosedural. Oleh karena itu, dengan melibatkan keterampilan metakognitif sangat berguna dalam membangun kesadaran subjek akan pengetahuan yang ada saat memecahkan masalah, dalam konteks yang tepat.
ABSTRACT
Hidajat, Djatmiko. 2021. The Metacognitive Skills of S1 Mathematics Education Students Drawing Cube Slices in View of Cognitive Style. Dissertation, Mathematics Education Program, Postgraduate State University of Surabaya. Advisor: (I) Prof. Dr. Siti Maghfirotun Amin, M.Pd., dan (II) Prof. Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.
Keywords: Metacognitive Skill, Cube Sices, Cognitive Style.
Metacognitive skills are an essential component of advancing mathematics courses. Various methods are conducted by facilitating prospective teachers to use their abilities and skills in solving math problems, especially slice cube problems. However, prospective teachers have difficulties when understanding and planning problems in the course. Therefore, this study objective was to describe the metacognitive skills of mathematics education students with a focus on the components of predictive skills, planning skills, monitoring skills, and evaluation skills in drawing cube slices in terms of cognitive style. The specific objectives of this study are: (1) to describe the metacognitive skills of mathematics education students with a field-independent cognitive style in drawing cube slices; (2) to describe the metacognitive skills of mathematics education students with a field-dependent cognitive style in drawing cube slices; and (3) to describe the factors that support and hinder the metacognitive skills of mathematics education students in drawing cube slices in terms of cognitive style.
This research was an exploratory study with a qualitative approach. This research was conducted at the University Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Central Java. The process of selecting subjects was done by the following steps: (a) The process of selecting subjects begins with the giving of the Group Embedded Figures Test (GEFT) instrument. Students with scores of 10–18 are classified as having a field-independent cognitive style, while students with scores of 0–9 are classified as having a field-dependent cognitive style. As a result, the field-independent cognitive style group consisted of 21 students, and the field-dependent cognitive style group consisted of 11 students. (b) Hereinafter, from the two groups of cognitive styles, two subjects were selected based on high GEFT scores and high math ability scores because students with high math abilities tend to have a regular mindset when answering questions.
The research instruments included: (1) the researcher himself as the main instrument; (2) supporting instruments that have been validated in the form of the Group Embedded Figures Test (GEFT), Mathematical Ability Test (TKM), Problem Solving Test (TPM), interview guide, and recording device. The data collection procedure used a Problem Solving Test (TPM) to collect data on the subject's metacognitive skills on the cube slice material. The data on the results of the subject's work on the material for drawing cube slices was followed up with interviews to reveal more deeply the metacognitive skills related to the material for drawing cube slices. The credibility of the data used is time triangulation. Furthermore, data analysis was carried out, including data categorization, data reduction, data exposure, and drawing conclusions/verification.
The results of the study showed that field-independent cognitive style students could involve their metacognitive skills partially, but not fully. Field-independent cognitive style students on the predictive component, which involves metacognitive skills by believing and predicting the goals and final results as expected, and stating the level of difficulty of the problem. The planning component involves planning skills in writing and explaining information on the questions given, but it is not complete. Determine the goal of solving the problem, plan the solution, and find the relationship with the problem that has been solved. The monitoring component involves metacognitive skills in ensuring the correctness of the correct problem-solving steps, determining the results of problem-solving, checking the correctness of the problem-solving steps, analyzing the suitability of the plans made with the implementation, and detecting different ways of solving problems. The evaluating component involves metacognitive skills in checking the advantages and disadvantages of solving problems that have been done, applying the methods used for other problems, paying attention to the completion process carried out, and evaluating the achievement of goals, but this component cannot assess problem solving in a different way.
Field-dependent cognitive style students involve metacognitive skills that they have but have not fully used. Field-dependent cognitive style students on the predicting component, namely estimating and believing the final outcome of the problem at hand and stating the characteristics of the problem-solving component. The planning component involves planning skills in writing and explaining information on the questions given; determining the purpose of problem-solving; planning for completion; and finding relationships with problems that have already been resolved. The monitoring component is to ensure the correctness of the correct problem-solving steps, determine the results of problem-solving, check the correctness of the problem-solving steps, analyze the suitability of the plans made with the implementation, and detect different ways of solving problems. The evaluating component consists of checking the advantages and disadvantages of solving problems that have been carried out, being able to apply the methods used for other problems, and evaluating the achievement of goals, but this component cannot assess problem-solving in different ways and cannot pay attention to the completion process carried out.
Becides, the factors that support and inhibit students' metacognitive skills in drawing cube slices include: (1) supporting factors, namely awareness of tacit use, aware use, strategic use, reflective use, conceptual knowledge, and conditional knowledge; and (2) inhibiting factors are tacit use, thinking awareness, conditional knowledge, evaluation skills, and procedural knowledge. As a result, using metacognitive skills in the correct context might help students become more conscious of their previous knowledge when addressing problems.