Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara coping stress dengan kesulitan belajar matematika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional. Subjek penelitian adalah seluruh siswa siswa SMP Taman Siswa berjumlah 121 orang. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala coping stress dan skala kesulitan belajar matematika. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi sebesar r = 0,677 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) artinya terdapat hubungan yang kuat antara variabel coping stress dengan kesulitan belajar matematika dimana hubungan antar variabel adalah positif dalam artian semakin tinggi tingkat coping stress siswa siswi maka akan semakin tinggi pula tingkat kesulitan belajar matematika yang dimiliki siswa siswi SMP Taman Siswa.
This study aims to determine the relationship between stress coping and the difficulty of learning mathematics. This research used quantitative methods with 121 students from SMP Taman Siswa as the subjects. Instruments used were the coping stress scale and the difficulty of learning mathematics scale. Data analysis used in this research is product moment correlation. The results of this study indicate a correlation of r = 0.677with a significance level of 0.000 (p<0.05), that show there is a strong positive relationship between stress coping with mathematics learning difficulties, which mean the higher level of stress coping students, the higher the level of difficulty in learning mathematics the student faced.