Analisis Framing Pemberitaan Konflik Israel-Palestina Pada Masa Gencatan Senjata Dalam Media Online BBC dan Kompas

ANALYSIS OF FRAMING OF NEWS ON THE ISRAEL-PALESTINE CONFLICT DURING THE CEASEFIRE PERIOD IN BBC AND KOMPAS ONLINE MEDIA

Konflik Israel-Palestina menjadi peristiwa yang banyak diberitakan oleh berbagai media. Nilai konflik yang terdapat di dalamnya, membuat media berlomba-lomba untuk memberitakan konflik Israel Palestina karena peristiwa ini mempunya daya tarik bagi pembaca. Namun dalam memberitakan suatu peristiwa, media seringkali membingkai peristiwa tersebut dengan menonjolkan aspek tertentu untuk tujuan tertentu. BBC dan Kompas sebagai media besar juga banyak memberitakan konflik yang terjadi di Gaza tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembingkaian berita di media BBC dan Kompas dalam memberitakan konflik Israel-Palestina. Penelitian ini menggunakan analisis framing dari Robert N. Entman, dan dianalisis menggunakan teori hegemoni Antonio Gramsci. Berita yang digunakan berasal dari laman BBC News dan Kompas.com yang diberitakan selama masa gencatan senjata. Berdasarkan temuan 221 berita dari laman BBC news, menunnjukkan bahwa BBC cenderung pro Israel dengan presentase 56% berita yang pro Israel. Sedangkan berdasarkan 55 berita dari Kompas.com, menunjukkan bahwa Kompas cenderung pro Palestina dengan presentase 62% berita yang pro Palestina. Dalam memberitakan konflik Israel-Palestina, BBC mencoba mengkonstruksi realitas berita dengan cara menonjolkan dan menghilangkan aspek tertentu supaya pembaca mendukung dan membela Israel. BBC sebagai media digunakan untuk menyebarkan hegemoni barat dalam konflik Israel Palestina. Hegemoni ini dilakukan karena Inggris dan Amerika Serikat merupakan pendukung utama Israel dan mereka memiliki hubungan diplomatic yang erat. Sementara itu, Kompas juga berusaha melakukan hegemoni terhadap pembacanya dengan mengkonstruksi berita konflik Israel-Palestina supaya para pembaca memihak dan mendukung Palestina dalam konflik di Gaza. 

The Israeli-Palestinian conflict is an event that is widely reported by various media. The value of the conflict contained in it makes the media compete to report on the Israeli-Palestinian conflict because this event has an attraction for readers. However, in reporting an event, the media often frames the event by highlighting certain aspects for certain purposes. BBC and Kompas as major media also reported a lot about the conflict that occurred in Gaza. This research was conducted to find out how news is framed in the BBC and Kompas media in reporting on the Israeli-Palestinian conflict. This research uses framing analysis from Robert N. Entman, and is explained using Antonio Gramsci's theory of hegemony. The news used comes from the BBC News and Kompas.com pages which were reported during the ceasefire period. Based on the findings of 221 news stories from the BBC news page, it shows that the BBC tends to be pro-Israel by presenting 56% of news that is pro-Israel. Meanwhile, based on 55 news stories from Kompas.com, it shows that Kompas tends to be pro-Palestinian with a percentage of 62% of the news being pro-Palestinian. In telling the story of the Israeli-Palestinian conflict, the BBC tries to construct news reality by highlighting and eliminating certain aspects so that readers support and defend Israel. The BBC is a media used to spread western hegemony in the Israeli-Palestinian conflict. This hegemony was carried out because Britain and the United States were Israel's main supporters and they had close diplomatic relations. Meanwhile, Kompas is also trying to exercise hegemony over its readers by constructing news about the Israeli-Palestinian conflict so that readers side with and support Palestine in the conflict in Gaza.