Kekerasan Simbolik Terhadap Perempuan Dalam Novel Kim Jiyoung Born 1982 Karya Cho Nam Joo (2016)
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kekerasan simbolik yang dialami oleh tokoh bernama Kim Jiyoung dan tokoh perempuan lainnya dalam novel Kim Jiyoung Born 1982 karya Cho Nam Joo dengan menggunakan teori kekerasan simbolik dalam mekanisme eufemisme dan sensorisasi. Eufemisme adalah mekanisme dengan menyembunyikan maksud kekerasan yang bekerja secara halus dan tidak disadari. Sedangkan sensorisasi adalah mekanisme yang menjadikan kekerasan simbolik sebagai nilai yang dilestarikan dan dianggap mutlak. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan teori kekerasan simbolik oleh Pierre Bourdieu digunakan untuk mengidentifikasi bentuk mekanisme eufemisme dan sensorisasi dalam novel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik close reading. Data diambil dari dialog dan narasi terkait isu kekerasan simbolik. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kekerasan simbolik yang dialami oleh Kim Jiyoung dan tokoh perempuan lainnya terjadi di ranah domestik dan publik. Mekanisme eufemisme menunjukkan bahwa kekerasan simbolik terjadi melalui perhatian, pelabelan, desakan, larangan, penolakan secara halus, kepercayaan, dan pemberian izin. Sedangkan mekanisme sensorisasi berupa marginalisasi, peran perempuan, kedermawanan, dan pembagian beban kerja yang tidak merata.
This study aims to identify the forms of symbolic violence experienced by the character named Kim Jiyoung and other female characters in the Kim Jiyoung Born 1982 novel by Cho Nam Joo using symbolic violence theory in the mechanism of euphemism and censorship. Euphemism is a mechanism by hiding the intent of violence that works subtly and unconsciously. Meanwhile, censorship is a mechanism that makes symbolic violence a value preserved and considered absolute. This study applied a sociological approach and Pierre Bourdieu's theory of symbolic violence was employed to identify euphemism and censorship mechanisms in the novel. The data collection technique was carried out using close reading technique. The data were taken from dialogue and narrations related to the symbolic violence issues. The results of this study revealed that the symbolic violence experienced by Kim Jiyoung and other female characters occurs in the domestic and public sphere. The euphemism mechanisms showed that symbolic violence occurs through concern, labeling, insistence, prohibition, subtle rejection, belief, and giving permission. Meanwhile, censorships were in the form of marginalization, women's role, generosity, and unequal division of labor.