ABSTRAK
PENGEMBANGAN BATIK NGRONG SEBAGAI IDENTITAS KABUPATEN NGANJUK
Nama : M. Reza Fahrudinsyah
NIM : 15020124021
Prodi/Jurusan : S-1 Pendidikan Seni Rupa/Seni Rupa
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Fera Ratyaningrum S.Pd , M.Pd
Tahun : 2020
Batik Ngrong berasal dari Kabupaten Nganjuk. Motif batik Ngrong ini diciptakan pada bulan Maret 2015 oleh seorang guru Seni Budaya yang bernama Agus Sugianto S. Pd. Batik Ngrong hanya menggunakan satu warna yaitu biru tosca dan kurang dikenal masyarakat. Hal tersebut juga dipengaruhi adanya keterbatasan dari segi promosinya. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: (1) Bagaimana perwujudan batik Ngrong kabupaten Nganjuk?; (2) Bagaimana proses pengembangan batik Ngrong kabupaten Nganjuk? (3); Bagaimana penerapan hasil pengembangan motif, warna, dan penerapan batik Ngrong kabupaten Nganjuk?
Batik Ngrong mengangkat bentuk angin sebagai motif dan digambarkan menyerupai bentuk awan. Pengambilan bentuk angin ini didasari oleh identitas kota Nganjuk yang mempunyai julukan sebagai kota angin. Metode awal pengembangan yaitu dengan survey lokasi yang terletak di Reza Art Bengkel Seni yang berada di Jl. P.B Sudirman, Desa Ngronggot, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D). Sumber data diperoleh diantaranya dari lembaran kain batik Ngrong yang sudah ada sebelumnya, pencipta motif batik Ngrong, narasumber dari dinas pariwisata dan pertanian kabupaten Nganjuk, buku-buku referensi tentang batik, jurnal online tentang batik, dan dokumentasi selama penelitian.
Proses pengembangan dimulai dengan mengidentifikasi potensi dan masalah dan dilanjutkan dengan pengumpulan data, pembuatan desain pengembangan batik Ngrong, validasi desain, revisi desain, validasi ulang, kemudian pembuatan produk dari desain yang sudah dipilih. Produk pengembangan yang diwujudkan meliputi 5 karya yaitu: baju seragam guru, busana wanita, baju pria, kain panjang/jarit, dan kostum carnival. Pengembangan batik Ngrong diciptakan untuk menambah value added yang ada pada Kabupaten Nganjuk dan diharapkan mampu berkembang dan menjadi salah satu icon yang mampu mendorong Kabupaten Nganjuk menjadi lebih dikenal.
Kata Kunci : Pengembangan, Batik Ngrong, Nganjuk.
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF NGRONG BATIK AS THE IDENTITY OF THE NGANJUK DISTRICT
Name : M. Reza Fahrudinsyah
Study Program : S-1 Visual Art/ Visual art Education
Faculty : Language dan Arts
University : State University of Surabaya
Advisor : Fera Ratyaningrum S.Pd., M.Pd.
Year : 2020
Batik Ngrong originates from Nganjuk Regency. This Ngrong batik motif was created in March 2015 by a Cultural Arts teacher named Agus Sugianto S. Pd. Batik Ngrong only uses one color, namely Tosca blue and is less well known to the public. It also affects the limitations in terms of promotion. Based on the above background, the formulation of the problems in this study include: (1) How is the embodiment of Ngrong batik in Nganjuk district ?; (2) What is the process of developing Ngrong batik in Nganjuk district? (3); How is the application of the results of the development of motifs, colors, and application of Ngrong batik in Nganjuk district?
Batik Ngrong raised the form of the wind as a motif and was depicted to resemble a cloud. The taking of this form of wind is based on the identity of the city of Nganjuk which has the nickname as the city of the wind. The initial method of development is by surveying the location which is located at Reza Art Bengkel Seni located on Jl. P.B Sudirman, Ngronggot Village, Ngronggot District, Nganjuk Regency. Data collection techniques include interviews, observation, and documentation. The method used is Research and Development (R&D). Data sources were obtained from pre-existing Ngrong batik sheets, creators of Ngrong batik motifs, resource persons from the Nganjuk district's tourism and agriculture department, reference books about batik, online journals about batik, and documentation during the study.
The development process begins with identifying potentials and problems and continues with data collection, making Ngrong batik design development, design validation, design revision, revalidation, then making products from the designs that have been selected. The product development that was realized included 5 works namely: teacher uniforms, women's clothing, men's clothing, jarit, tand carnival costumes. The development of Ngrong batik was created to add value added to the Nganjukdan Regency and is expected to be able to develop and become one of the icons capable of encouraging Nganjuk Regency to become better known.
Keywords: Development, Batik Ngrong, Nganjuk.