Penelitian
ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran model MORE (Model -Observe -Reflect -Explain ) dengan mind mapping pada materi manusia purba untuk
meningkatkan kompetensi dan cognitive
flexibility siswa kelas X di MAN 1 Pontianak. Tujuan khusus penelitian ini
untuk mengetahui kualitas, kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran
model MORE dengan mind mapping . Latar belakang pada
penelitian ini adalah kurangnya kemampuan guru dalam mengembangkan perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa di madrasah sehingga tidak
ada peningkatan kompetensi siswa. Selain itu, perangkat pembelajaran yang
dikembangkan belum mengarah dan menjawab perkembangan era industri 4.0.
Jenis
penelitian ini adalah penelitian Research
and Development (R&D) yang diadaptasi dari Thiagarajan. Penelitian ini
menggunakan desain eksperimen one group
pretest posttest . Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 2 di MAN 1
Pontianak yang berjumlah 38 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan lembar validasi, lembar observasi, angket, dan test . Data yang diperoleh dari hasil penelitian, dianalisis dengan
statistik dan deskriptif.
Hasil
dari penelitian pengembangan perangkat pembelajaran model MORE adalah silabus MORE
S-MP, RPP MORE S-MP, BA MORE S-MP, LKS MORE S-MP LOKSSS S-MP, TKP S-MP, LOKMM S-MP, dan AKCF S-MP yang
memiliki kualitas sangat baik dan praktis untuk digunakan dalam pembelajaran.
Keefektifan perangkan pembelajaran MORE ditunjukkan
dengan hasil kompetensi sikap spiritual dan sosial dengan nilai Sig. sebesar
0.000 dengan menggunakan uji binomial. Karena nilai Sig < 0,05, maka
terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada kompetensi sikap spiritual dan
sosial setelah menggunakan pembelajaran model MORE . Pada kompetensi keterampilan memperoleh nilai Sig. sebesar
0.000 dengan menggunakan uji binomial. Karena nilai Sig < 0,05, maka
terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada kompetensi keterampilan setelah
menggunakan pembelajaran model MORE .
Pada kompetensi pengetahuan memperoleh nilai Sig. sebesar 0.000 dengan
menggunakan paried sample t test .
Karena nilai Sig < 0,05, maka terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada
kompetensi pengetahuan setelah menggunakan pembelajaran model MORE dan untuk kemampuan cognitive flexibility siswa memperoleh
nilai Sig. sebesar 0.000 dengan menggunakan paried
sample t test . Karena nilai Sig < 0,05, maka terdapat perbedaan yang
sangat signifikan pada kemampuan cognitive
flexibility siswa setelah menggunakan pembelajaran model MORE . Berdasarkan hasil perhitungan
tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat pembelajaran model MORE ( Model - Observe - Reflect - Explain ) dengan mind mapping
pada materi manusia purba untuk meningkatkan kompetensi dan cognitive flexibility siswa kelas X di
MAN 1 Pontianak memiliki kualitas yang sangat baik, praktis dan efektif untuk
digunakan dalam pembelajaran.