Adanya pandemi Covid-19 mengubah banyak hal pada sektor pendidikan, salah satunya mengubah sistem pembelajaran di sekolah yang awalnya dilakukan secara tatap muka langsung harus berubah menjadi sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) dengan pelaksanaan pembelajaran secara online. Adanya sistem pembelajaran daring tersebut membuat pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (PJOK) kurang efektif, dikarenakan saat pembelajaran PJOK secara daring maka adanya batasan dalam melakukan aktivitas, yang membuat menurunnya aktivitas fisik ataupun aktivitas gerak siswa yang membawa pengaruh pada tingkat kebugaran jasmani. Untuk mencapai kebugaran jasmani diperlukan adanya aktivitas fisik ataupun aktivitas gerak yang tercukupi salah satunya dengan pembelajaran PJOK. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa pada masa pandemi Covid- xi 19 saat ini. Subjek penilitian ialah siswa SMA Negeri 1 Babat dengan jumlah sampel 36 siswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Sedangkan dalam proses pengambilan data penelitian ini menggunakan instrument MFT (Multistage Fitness Test) dan analisis data menggunakan perhitungan Microsoft Excel. Hasil yang didapatkan dari analisa statistik siswa yang masuk kategori sangat kurang sebesar 84%, siswa yang masuk kategori kurang sebesar 10% dan siswa yang masuk kategori sedang sebesar 6%. Persentase tertinggi tingkat kebugaran jasmani SMA Negeri 1 Babat ialah kategori sangat kurang dengan persentase 84%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pada saat pandemi Covid-19 memberikan pengaruh pada tingkat kebugaran jasmani siswa dengan hasil didominasi kategori sangat kurang menjadi persentase paling tinggi, maka siswa SMAN 1 Babat tergolong kebugaran jasmaninya sangat kurang saat terjadinya masa pandemi Covid-19 pada saat ini.
The existence of the Covid-19 pandemic has changed many things in the education sector, one of which is changing the learning system in schools which was initially carried out face-to-face and must be turned into an online learning system with the implementation of online learning. The existence of an online learning system that implements Physical Health Sports Education (PJOK) learning is less effective because when learning PJOK online, there are limitations in carrying out activities, which causes a decrease in physical activity or student movement activity influences the level of physical fitness. To achieve physical fitness, it is necessary to have sufficient physical activity or movement activity, one of which is PJOK learning. This study takes a quantitative approach and employs a survey method. The purpose of the study was to determine students' level of physical fitness students during the current Covid-19 pandemic. SMA Negeri 1 Babat pupils were the research subjects, with a total sample size of ix 36 students selected using purposive sampling technique. Meanwhile, the MFT (Multistage Fitness Test) instrument was employed to collect data for this study and data analysis using Microsoft Excel calculations. The statistical analysis of students revealed that students in the deplorable category account for 84%, students in the less category for 10%, and students in the intermediate class for 6%. The terrible group accounts for the most significant percentage of SMA Negeri 1 Babat's physical fitness level, at 84%. Based on the results of the study, it can be concluded that when the Covid-19 pandemic affected the level of physical fitness of students, with the results dominated by the inferior category being the highest percentage, then SMAN 1 Babat students were classified as having very poor physical fitness during the current Covid-19 pandemic.