Peran Konselor Sekolah Dalam Menangani Fenomena Persaingan Antar Saudara (Sibling Rivalry) Pada Remaja Awal
The Role Of School Counselors In Dealing With The Phenomenon Of Sibling Rivalry In Early Adolescence
Persaingan saudara akan bertambah meruncing disaat anak memasuki masa remaja, hal ini disebabkan di usia anak-anak persaingan saudara tidak segera ditangani. Dalam hal ini siswa memerlukan bantuan, konselor sekolah memiliki peran penting untuk memberikan bantuanlayanan pada siswa dengan fenomena sibling rivalry. Riset ini bertujuan untuk melihat peran konselor sekolah dalam menangani fenomena sibling rivalry pada remaja awal. Riset menggunakan jenis kualitatif dengan informan konselor sekolah, orang tua, dan peserta didik. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan observasi, wawancara, serta dokumentasi. Keabsahan data dibuktikan melalui uji kreadibilitas, uji transferabilitas, uji dependabilitas, uji konfirmabilitas. Analisis data menggunakan teknik yang diimplementasiakn dari reduksi, penyajian, serta pengambilan kesimpulan.
Sibling rivalry will increase when children enter adolescence. This is because, at the age of children, sibling competition is not immediately addressed. In this case, students need help. School counselors have an important role in providing service assistance to students with the sibling rivalry phenomenon. This research aims to examine the role of school counselors in dealing with the phenomenon of sibling rivalry in early adolescents. The research uses a qualitative type with school counselors, parents, and students as informants. The technique used to collect data is by observation, interviews, and documentation. The validity of the data is proven through the credibility test, transferability test, dependability test, and confirmability test. Data analysis uses techniques that are implemented from reduction, presentation, and conclusion.