PENGARUH EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN HISTOLOGI HATI MENCIT (Mus musculus) DIABETES

THE EFFECT OF Averrhoa bilimbi LEAF EXTRACT ON BLOOD GLUCOSE LEVEL AND LIVER HISTOLOGY OF DIABETIC MICE (Mus musculus)

Ekstrak daun belimbing wuluh (EDBW) mengandung antioksidan yang tinggi. Zat antioksidan mampu menekan Reactive oxygen species (ROS) yang banyak dihasilkan pada kondisi hiperglikemik dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh EDBW terhadap kadar glukosa darah dan kerusakan jaringan hati. Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit jantan yang terbagi dalam 6 kelompok perlakuan, meliputi E1 (diabetes + EDBW 6,3mg/20gBB), E2 (diabetes + EDBW 8,4mg/20gBB), E3 (diabetes + EDBW 10,5mg/20gBB), K+ (diabetes + glibenklamid 0,013mg/20gBB), K- (diabetes) dan N (mencit normal).  Perlakuan diberikan selama 14 hari dan diukur kadar glukosa darah puasa (GDP) menggunakan strip glucometer serta diamati kerusakan jaringan hepar melalui preparat jaringan dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE) menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 400x. Data GDP dan kerusakan jaringan hepar dianalisis menggunakan Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, kemudian uji ANOVA, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil menunjukkan pemberian EDBW memberikan pengaruh signifikan terhadap persentase GDP dan kerusakan jaringan hati dibanding kelompok K-. Dosis EDBW paling optimal adalah 6,3 mg/20gBB dengan persentase penurunan GDP akhir sebesar 26,44% dan dan persentase sel normal sebesar 88,56%. Pemberian EDBW dapat disimpulkan mempengaruhi penurunan kadar glukosa darah dan kondisi histologi hati mencit diabetes.

Averrhoa bilimbi leaf extract (EDBW) contains high level of antioxidant. Antioxidants are able to suppress reactive oxygen species (ROS) produced in hyperglycemic case and able to damage liver tissue. This study aimed to determine the effect of EDBW on fasting plasma glucose (GDP) and liver tissue damage. This study used 24 mice which were divided into 6 groups, including E1 (diabetes + EDBW 6.3mg/20gBB), E2 (diabetes + EDBW 8.4mg/20gBB), E3 (diabetes + EDBW 10.5mg/20gBB), K+ (diabetes + glibenclamide 0.013mg/20gBB), K- (diabetes) and N (normal mice). The treatment was given for 14 days. GDP was measured using glucometer. Liver tissue damage was observed through Hematoxylin-Eosin (HE) staining histological slides using a light microscope 400x magnification. The data of GDP and liver tissue damage were analyzed using Kolmogorov-Smirnov test, then ANOVA test, and continued with Duncan test. The results showed that EDBW had a significant effect on the percentage of GDP and liver tissue damage compared to the K- (diabetes) group. The most optimal dose of EDBW is 6.3mg/20gBW with a final lower GDP percentage of 26.44% and normal cell percentage of 88.56%. It concluded that EDBW effected the lower blood glucose and histological liver of diabetic mice.