Hambatan pendengaran atau ketunarunguan mengakibatkan terbatasnya keterampilan berbahasa yang satu diantaranya kemampuan menyimak. Terbatasnya kemampuan menyimak siswa tunarungu menyebabkan kurangnya penerimaan informasi. Barrier game salah satu permainan bahasa yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan bahasa reseptif maupun ekspresif. Salah satu permasalahan bahasa reseptif tunarungu yaitu kurang mampu untuk mengikuti perintah secara verbal sehingga ketika diberikan perintah harus ada pengulangan disertai contoh perilaku, kurang memahami kalimat secara utuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh permainan Barrier game terhadap kemampuan menyimak siswa tunarungu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimental dan rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Subjek dalam penelitian ini 8 siswa tunarungu kelas II SDLB-B Dharma Wanita, Sidoarjo. Teknik pengumpulan data berupa tes dengan teknik analisis data statistik non parametrik dengan rumus uji Wilcoxon match pairs test . Hasil analisis data menunjukan bahwa tes awal diperoleh rata-rata 57,5 dan pada tes akhir setelah diberikan permainan barrier game diperoleh rata-rata sebesar 87.5. Hal ini menunjukan adanya peningkatan yang signifikan , nilai Zh = 2,521 lebih besar dari nilai kritis 5% Zt = 1,96 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak yang menunjukan adanya pengaruh permainan Barrier game terhadap kemampuan menyimak siswa tunarungu kelas II SDLB-B Dharma Wanita Sidoarjo.
Kata Kunci: Permainan Barrier Game, Kemampuan Menyimak, siswa Tunarungu
Hearing impairment results in limited language skills, one of which is listening ability. The limited listening ability of deaf students causes a lack of information reception. Barrier game is one language game that can be used to develop receptive and expressive language skills. One of the problems of deaf receptive language is that it is less able to follow commands verbally so that when given an order there must be repetition accompanied by examples of behavior, lack of understanding the sentence in its entirety. The purpose of this study was to examine the effect of Barrier game play on the ability to listen to deaf students.
This study uses a quantitative approach with the type of pre-experimental research and research design of one group pretest-posttest design. The subjects in this study were 8 Deaf class II students at SDLB-B Dharma Wanita, Sidoarjo. The data collection technique is in the form of a test with non parametric statistical data analysis techniques using the Wilcoxon match pairs test test formula. The results of data analysis show that the initial test obtained an average of 57.5 and at the final test after being given a barrier game game obtained an average of 87.5. This shows a significant increase, the value of Zh = 2.521 is greater than the critical value of 5% Zt = 1.96 which means Ha is accepted and H0 is rejected which indicates the influence of Barrier game play on listening skills of Deaf class II SDLB-B Dharma Wanita Sidoarjo.
Keywords: Barrier Game, Listening Ability, Deaf students