TRANSFER BAHASA PERTAMA PADA KOLOKASI PEMBELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING (EFL) INDONESIA
FIRST LANGUAGE TRANSFER ON EFL INDONESIAN LEARNERS’ COLLOCATIONS
ABSTRAK
Abdul Muis, Torieq 2022. Transfer Bahasa Pertama pada Kolokasi Pembelajar Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Asing (EFL) Indonesia. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya, Pembimbing: (1) Prof. Dr. Hj. Lies Amin Lestari, M.A., M.Pd. dan (II) Ahmad Munir, S.Pd., M.Ed., Ph.D.
Kata kunci: transfer bahasa, pembelajar EFL, kolokasi, ELT.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki fenomena transfer bahasa pada kolokasi pembelajar EFL untuk mengungkapkan (1) jenis frase kolokasi yang mereka hasilkan, (2) fenomena transfer positif dan negatif pada produksi bahasa, dan (3) faktor yang berkontribusi terhadap fenomena tersebut.
Data dikumpulkan dari 15 pelajar EFL melalui pertemuan kelas online. Studi kualitatif ini berfokus pada bagaimana pembelajar EFL memanfaatkan pengetahuan L1 dalam menghasilkan kata-kata berkolokasi dalam L2 dan faktor-faktor apa yang menyebabkan kolokasi digunakan dalam kegiatan berbicara. Menekankan pada analisis transfer bahasa, penelitian ini melihat transfer L1 sebagai fenomena multifaktorial di mana faktor-faktor kompleks memainkan peran penting dalam proses pemerolehan dan pembelajaran bahasa.
Temuan menunjukkan bahwa pembelajar EFL menghasilkan kolokasi leksikal dan gramatikal yang mengalami proses transfer bahasa positif dan negatif. Sejumlah faktor seperti linguistik, psikolinguistik dan perkembangan ditemukan menjadi kondisi kunci yang berkontribusi terhadap fenomena tersebut.
Studi ini juga menunjukkan bahwa dalam hal pembelajaran kolokasi, pengetahuan linguistik peserta didik secara keseluruhan memainkan peran penting dalam pembelajaran bahasa Inggris (L2). Namun, pengajaran kosa kata secara terpisah dianggap kurang menarik bagi siswa untuk digunakan dalam praktik bahasa dibandingkan dengan kosa kata yang disajikan dalam potongan-potongan. Dengan menyusun tahapan-tahapan yang terorganisir dengan baik dalam RPP serta topik yang relevan untuk didiskusikan, besar kemungkinanpembelajar mendapatkan lebih banyak ruang untuk mengekspresikan pemikiran mereka dalam praktik berbicara. Juga, fokus pada kombinasi kata yang mirip L1-L2 pembelajar diikuti oleh berbagai pola leksikal tampaknya menjadi pendekatan yang lebih masuk akal dalam melibatkan pembelajar untuk menggunakan pengetahuan linguistik mereka secara lebih bebas dalam kegiatan berbicara.
ABSTRACT
Abdul Muis, Torieq 2022. First Language Transfer on EFL Indonesian Learners’ Collocations. Thesis, Language and Literature Education Study Program, Postgraduate, Universitas Negeri Surabaya, Supervisors: (1) Prof. Dr. Hj. Lies Amin Lestari, M.A., M.Pd. and (II) Ahmad Munir, S.Pd., M.Ed., Ph.D.
Keywords: language transfer, EFL learner, collocations, ELT.
The present study aims at investigating the language transfer phenomenon on EFL learners’ collocations to reveal (1) the type of collocational phrases they produce, (2) the positive and negative transfer phenomenon on the language production, and (3) the factors contributing to the phenomenon.
Data were collected from 15 EFL learners through online classroom meetings. This qualitative study focuses on how EFL learners utilize the L1 knowledge in producing collocated words in L2 and what factors account for the collocations used in speaking activities. Emphasizing on the language transfer analysis, this study sees L1 transfer as a multifactorial phenomenon in which complex factors play a significant role in the language acquisition and learning process.
The findings demonstrate that EFL learners produce both lexical and grammatical collocations that undergo both positive and negative language transfer process. A number of factors such as linguistic, psycholinguistic and developmental were found to be the key conditions that contribute to the phenomenon.
The study also suggests that in terms of collocation learning, learners’ overall linguistic knowledge plays a vital role in English (L2) learning. However, teaching vocabulary in isolation is deemed to be less engaging for students to use in language practice as opposed to vocabulary presented in chunks. By setting up well-organized stages in lesson planning as well as a relevant topic for discussions, it is possible that learners will gain more rooms to express their thoughts in speaking practice. Also, focusing on the learners’ L1-L2 similar word combinations followed by various lexical patterns seems to be a more plausible approach in involving learners to use their linguistic knowledge more freely in spoken activities.