Tradhisi Ngalap Berkah Ing Pasareyan Mbah Semendi Desa Winongan Lor Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan (Tintingan Folklor)
The Ngalap Berkah Tradition At The Mbah Semendi’s Tomb In Winongan Lor Village, Winongan District, Pasuruan Regency
Kebudayaan sebagai salah satu hal yang penting untuk dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat. Setiap daerah pasti memiliki kebudayaan dan memiliki ciri khas kebudayaan sendiri-sendiri. Juga memiliki cara yang berbeda-beda untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Salah satu kebudayaan Jawa yang harus dilestarikan yaitu tradisi ngalap berkah di Makam Mbah Semendi, Desa Winongan Lor, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, yang dipercaya masyarakat sebagai tempat keramat. Karena, Mbah Semendi sebagai salah satu Waliyullah yang pertama menyebarkan agama Islam di Winongan.
Yang dibahas didalam penelitian ini yaitu mengenai bagaimana asal usulnya, bagaimana wujud tradisinya, bagaimana wujud rangkaian acaranya, apa saja perlengkapannya, mengenai simbol dan makna, mengenai nilai-nilai budayanya, juga mengenai pandangan masyarakat mengenai tradisi ngalap berkah tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan secara luas mengenai asal usulnya, wujud tradisinya, wujud rangkaian acaranya, perlengkapannya, simbol dan makna, nilai-nilai kebudayaannya, dan pandangan masyarakat mengenai tradisi tersebut. Manfaat dari penelitian ini yaitu bisa menambah wawasan dan ilmu mengenai tradisi Jawa khususnya tradisi ngalap berkah di Makam Mbah Semendi juga bisa melestarikan dan mengembangkan tradisi Jawa.
Metode penelitian yang ada didalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, dengan objek tradisi ngalap berkah di Makam Mbah Semendi yang ada di Desa Winongan Lor, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Sumber data sari penelitian ini ada dua yaitu primer dan sekunder, yang memilik syarat mempunyai wawasan yang luas mengenai objek penelitian, juga umur yang dewasa. Data yang ada didalam penelitian ini berupa tulisan hasil wawancara, tabel, foto dan gambar. Tata cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini yaitu wujud dari TNBMMS ini ada tiga yaitu haul, tahlilan pagi dan malam, serta meminta doa restu. Adanya rangkaian acara pada setiap wujud dari TNBMMS juga perlengkapan seperti bunga setaman, bunga sedap malam, nasi samin, dan nasi bungkus. Lalu adanya simbol lan makna didalam wujud rangkaian acara dalam TNBMMS yaitu tahlilan, wudu’ dan nyekar. Adanya nilai-nilai budaya yang dihubungkan dengan Tuhan, dengan alam, juga sebagai makhluk sosial. Serta pandangan masyarakat mengenai TNBMMS ini juga ada yang percaya dan ada yang tidak percaya.
Kata Kunci: Kebudayaan, Tradisi, Ngalap Betkah.
Culture is one of the important things to be preserved and developed by the community. Each region must have a culture and have its own cultural characteristics. Also have different ways to preserve the culture. One of the Javanese culture that must be preserved is the ngalap berkah tradition at the Mbah Semendi’s tomb (TNBTMST), Winongan Lor Village, Winongan District, Pasuruan Regency, which is trusted by the community as a sacred place. Because, Mbah Semendi was on the first Waliyullah to spread Islam in Winongan.
What is discussed in the research is about how the origin, what the form of the tradition, how the series of events, what the materials, how the symbols an meanings, how the cultural values, and how the public’s view of the tradition. The benefit of this research is that it can add insight and knowledge about Javanese traditions, especially the ngalap berkah tradition at the Mbah Semendi’s Tomb, and can also preserve and develop Javanese traditions.
The research method used in this research is descriptive qualitative, with the object of TNBTMST. There are two sources of data on the essence of this research, namely primary and secondary, wich have the requirement to have broad insight into the object of research, as well as adult age. The data in this study are in the form of written interviews, tables, photos and pictures. The procedures used to collect data were observation, interviews, and documentation.
The results of this study are three forms of TNBTMST, namely haul, tahlilan in the morning and evenig, and asking for blessings. There series of events in each form of TNBTMST as well as equipment such as setaman flowers, tuberose flowers, samin rice, and packaged rice. Then there is a symbol of and meaning in the form of a series of events in TNBTMST, namely tahlilan, wudu’, and sowing of flowers. The cultural values contained in TNBTMST are divided into three, namely the human relationship to God, to the natural world, and human as social beings. As well as the public’s view abaout TNBTMS, there are also who believe and don’t believe.
Keywords: Tadition, Ngalap Berkah, Tombs, Waliyullah.