Kajian Persepsi Pembudidaya Bunga Terhadap Upaya Pengembangan Desa Agrowisata di Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik
Study of Flower Cultivator Perceptions of Agrotourism Village Development Efforts in Banyuurip Village, Kedamean District, Gresik Regency
Desa Banyuurip merupakan salah satu desa di Kabupaten Gresik yang dikenal akan aktivitas budidaya tanaman bunganya, sehingga Desa Banyuurip kemudian berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa agrowisata. Namun hingga saat ini, upaya pengembangan desa agrowisata di Desa Banyuurip belum memberikan hasil yang optimal. Dalam upaya pengembangannya, Pemerintah Desa Banyuurip relatif belum memperhatikan aspek sosial kemasyarakatannya, utamanya mengenai persepsi pengembangan desa agrowisata dikalangan pembudidaya bunga di Desa Banyuurip tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis persepsi pembudidaya bunga di Desa Banyuurip terhadap pengembangan desa agrowisata di Desa Banyuurip kedepan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang berlokasi di Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. Populasi penelitian yakni sebanyak 195 orang, dengan 3 informan kunci yang dipilih menggunakan teknik Purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi non partisipatif, dokumentasi, dan studi pustaka. Kemudian, Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model Miles and Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembudidaya bunga di Desa Banyuurip memiliki persepsi yang positif terhadap upaya pengembangan desa agrowisata di Desa Banyuurip kedepan. Baik itu persepsi yang dinilai dari segi potensi desa, keterlibatan pembudidaya bunga, serta dampak ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan yang disebabkan oleh pengembangan desa agrowisata di Desa Banyuurip kedepan.
Kata Kunci: Persepsi, Pengembangan Desa Agrowisata, Pembudidaya Bunga.
Banyuurip Village is one of the villages in Gresik Regency which is known for its flower cultivation activities, so Banyuurip Village then has the potential to be developed into an agrotourism village. However, to date, efforts to develop agrotourism villages in Banyuurip Village have not provided optimal results. In its development efforts, the Banyuurip Village Government has relatively not paid attention to social aspects of society, especially regarding the perception of agrotourism village development among flower cultivators in Banyuurip Village. The aim of this research is to analyze the perceptions of flower cultivators in Banyuurip Village regarding the future development of agrotourism villages in Banyuurip Village.
The research method used was descriptive qualitative, located in Banyuurip Village, Kedamean District, Gresik Regency. The research population was 195 people, with 3 key informants selected using purposive sampling techniques. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews, non-participatory observation, documentation and literature study. Then, the data analysis technique uses the Miles and Huberman model analysis technique.
The results of the research show that flower cultivators in Banyuurip Village have a positive perception of efforts to develop agrotourism villages in Banyuurip Village in the future. Both perceptions are assessed in terms of village potential, involvement of flower cultivators, as well as the economic, socio-cultural and environmental impacts caused by the future development of agro-tourism villages in Banyuurip Village.
Keywords: Perception, Agrotourism Village Development, Flower Cultivator.