Representasi Piktorial Peserta Didik Tunanetra Materi Bangun Datar
Pictorial Representation of Blind Students in Plane Geometric Material
Representasi piktorial adalah suatu representasi yang berisi gambar yang terdiri dari beberapa elemen, namun tidak mengidentifikasi hubungan antara elemen atau perhitungan yang diperlukan. Proses konstruksi representasi piktorial dapat melibatkan gambar atau benda nyata melalui tahapan pemrosesan informasi visual. Seseorang terlebih dahulu melakukan representasi internal di dalam pikirannya, sebelum menghasilkan suatu gambar yaitu representasi piktorial secara eksternal. Representasi internal dapat dideskripsikan ataupun diidentifikasi dengan memanfaatkan representasi eksternal. Tunanetra memiliki kemampuan dasar untuk menghasilkan representasi piktorial pada usia yang relatif dini. Representasi piktorial bagi tunanetra bermanfaat untuk mempelajari dan memahami suatu benda atau objek.
Penelitian ini mendeskripsikan dan mengeksplorasi representasi piktorial secara eksternal dan internal suatu bangun datar pada peserta didik tunanetra kongenital dan tunanetra adventif. Jenis penelitian adalah deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang peserta didik yang bersekolah pada dua SLB yang berbeda dengan kategori tunanetra kongenital dan tunanetra adventif tanpa ketunaan lainnya, dimana kedua subjek yang terpilih memiliki kemampuan matematika yang setara dan jenis kelamin yang sama, serta memiliki usia mental pada Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan KelasVI). Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tugas matematika, wawancara berbasis tugas matematika, dan pengamatan kegiatan subjek serta peneliti sebagai instrumen utamanya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga kegiatan, yaitu: kondensasi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan indikator-indikator representasi piktorial secara eksternal dan internal pada setiap tahapan pemrosesan informasi visual yang telah ditetapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek tunanetra kongenital dan tunanetra adventif selalu melibatkan representasi piktorial secara internal dalam menghasilkan representasi piktorial bangun datar secara eksternal pada setiap tahapan pemrosesan informasi visual. Uraian hasil penelitian pada subjek tunanetra kongenital berdasarkan masing-masing tahapan pemrosesan informasi visual sebagai berikut: (1) Pada tahapan pengumpulan dan penyimpanan data, subjek melalui serangkaian aktivitas secara aktif, seperti: mendengarkan, membaca petunjuk dan tugas dengan meraba huruf Braille. Selain itu, subjek juga aktif dalam meraba gambar timbul dan benda yang serupa, serta menyebutkan kata-kata terkait simbol matematika. Selanjutnya, subjek juga menunjukkan beberapa ekspresi seperti ragu, senyum, dan yakin. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek melakukan proses menginternalisasi informasi secara mendalam lalu menyimpannya; (2) Pada tahapan prapemrosesan, subjek merumuskan alternatif solusi secara lisan dan berulang, meraba gambar timbul dan benda yang serupa, serta menjelaskan kata-kata terkait matematika. Subjek mengekspresikan ragu dan senyum. Hal tersebut menunjukkan perkembangan representasi piktorial secara internal dalam diri; (3) Pada tahapan pemetaan data, subjek menulis alternatif solusi dengan beberapa kali percobaan, membacakan hasil tulisan, melakukan orientasi dan merangkai alat bantu untuk menggambarkan sebuah bangun datar. Subjek menunjukkan ekspresi yakin dan senyum. Hal tersebut diduga subjek sedang meginterpretasikan atau mengubah informasi yang telah dipahami menjadi bentuk representasi yang lebih terstruktur; (4) Pada tahapan analisis informasi visual dan kognitif, subjek memperbaiki dan menyajikan alternatif solusi, menyesuaikan posisi alat bantu dari bagian-bagian bangun datar. Subjek menunjukkan ekspresi yakin dan bahagia. Hal tersebut diinterpretasikan sebagai proses dalam memahami informasi lebih untuk didalami maknanya. Hal yang sedikit berbeda dengan subjek tunanetra adventif yang hanya memanfaatkan rabaan pada gambar timbul pada proses pengumpulan dan penyimpanan data. Selain itu, subjek tunanetra adventif juga berpartisipasi dalam menyusun alternatif penyelesaian secara lisan dan berulang yang hanya difasilitasi oleh rabaan pada gambar timbul. Tunanetra adventif telah mampu memahami kemudian mendeskripsikan suatu gambar dengan bantuan gambar timbul yang dicetak pada tugas matematika. Selanjutnya, subjek tunanetra adventif menulis alternatif penyelesaian hanya dengan satu percobaan.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi guru sekolah luar biasa dalam merencanakan kegiatan pembelajaran yang dapat melatih bahkan mengembangkan kemampuan representasi piktorial peserta didik tunanetra kongenital dan tunanetra adventif sehingga peserta didik mampu memahami berbagai macam bangun datar. Serta menjadi altenatif bahan bacaan yang dapat digunakan dalam membimbing peserta didik tunanetra dalam memahami bangun datar.
Pictorial representation is a type of representation that contains a drawing consisting of several elements, but does not identify the relationships between the elements or the calculations required. The process of constructing pictorial representations can involve images or real objects through stages of visual information processing. Someone first performs internal representation in their mind, before producing a drawing, which is external pictorial representation. Internal representation can be described or identified by using external representation. Blind people have the basic ability to produce pictorial representation at a relatively early age. Pictorial representation is beneficial for blind people to learn and understand an object or object.
This study describes and explores external and internal pictorial representation of flat figures in congenital and adventitious blind students. The type of research is descriptive exploratory with a qualitative approach. The subjects of this study were two students who attended two different SLBs with the categories of congenitally blind and adventitiously blind without other disabilities, where the two selected subjects had equivalent mathematical abilities and the same gender and had mental ages in Phase C (± 8 years old, equivalent to grades 5 or 6). Data collection was carried out by giving mathematics assignments, mathematics-based interviews, and observation of the subjects' activities and researchers as the main instruments. Data analysis in this study used three activities, namely: data condensation, data presentation, as well as drawing conclusions and verification. The data were analyzed descriptively based on indicators of external and internal pictorial representation at each stage of visual information processing that had been established.
The results of the study showed that congenitally blind and adventitiously blind subjects always involved internal pictorial representation in producing an external pictorial representation of two-dimensional shapes at each stage of visual information processing. The description of the results of the study on congenitally blind subjects based on each stage is as follows visual information processing stage: (1) Data collection and storage. The subject went through a series of activities actively, such as: listening, reading instructions and tasks by feeling Braille letters. In addition, the subject was also active in feeling raised images and similar objects, as well as mentioning words related to mathematical symbols. Furthermore, the subject also showed several expressions such as doubt, smile, and confidence. This shows that the subject is in the process of internalizing information deeply and then storing it; (2) Preprocessing stage: The subject formulated alternative solutions orally and repeatedly, felt raised images and similar objects, and explained words related to mathematics. The subject expressed doubt and smile. This shows the development of internal pictorial representation within oneself; (3) Data mapping stage: The subject wrote alternative solutions with several trials, read the results of the writing, oriented and assembled tools to depict a two-dimensional shape. The subject showed confident and smiling expressions. It is suspected that the subject is interpreting or changing the information that has been understood into a more structured form of representation; (4) Visual and cognitive information analysis stage: The subject corrected and presented alternative solutions, adjusted the position of the tools from the parts of the two-dimensional shape. The subject showed confident and happy expressions. This was interpreted as a process of understanding information more deeply to understand its meaning.
A slight difference with the adventitiously blind subject is that they only use the feeling of raised images in the process of collecting and storing data. In addition, the adventitiously blind subject also participated in compiling alternative solutions orally and repeatedly which were only facilitated by the feeling of raised images. Adventitiously blind people have been able to understand and then describe an image with the help of raised images printed on mathematics assignments. Furthermore, the adventitiously blind subject wrote alternative solutions with only one trial.
The results of this study can be used as a reference for inclusive school teacher or special school teacher in planning learning activities that can train and even develop the pictorial representation ability of congenitally blind and adventitiously blind students so that students can understand various types of two-dimensional shapes. It also becomes an alternative reading material that can be used in guiding blind students in understanding two-dimensional shapes.