Peran Pemuda Komunitas Rumah Pintar Dalam Meningkatkan Kemandirian Pemberdayaan Masyarakat di Desa Sumberejo Ponorogo

The Role Of the Smart House Community Youth in Increasing the Independence of Community Empowerment in Sumberejo Ponorogo Village

Tingkat pendidikan masyarakat desa cenderung rendah mengakibatkan mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan secara maksimal. Peran pemuda sebagai agent of change sebagai potensi desa untuk menjadikan masyarakat lebih mandiri dengan melalui komunitas belajar, sehingga tujuan dari kesejahteraan tercapai. Tujuan mendeskripsikan dan menganalisis organisasi belajar untuk membangun pemberdayaan masyarakat di desa Sumberejo, kecamatan Balong, kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ini berada di desa Sumberejo, kecamatan Balong, kabupaten Ponorogo Jawa Timur.  Subyek penelitian untuk menjadi informan penelitian ini sejumlah 9 orang. Pengumpulan data meliputi observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah koleksi data, reduksi data, display data dan verifikasi. Sedangkan dalam uji keabsahan data peneliti menggunakan kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pelaksanaan  sangat memberikan peran yang besar terhadap aktivitas 1) perubahan berpikir, 2) mental berdaya. 3) terampil kreatif. Dengan adanya komunitas rumah pintar, warga belajar mencerminkan kemandirian dari proses hasil belajar.

Kata Kunci: Komunitas, masyarakat pembelajar, kemandirian, PNF

The education level of rural communities tends to be low, resulting in them not being able to fulfill their needs optimally. The role of youth as agents of change is the village's potential to make the community more independent through learning communities, so that the goals of welfare are achieved. The aim is to describe and analyze learning organizations to build community empowerment in Sumberejo village, Balong sub-district, Ponorogo district, East Java. The research method uses a qualitative research approach. The location of this research is in Sumberejo village, Balong sub-district, Ponorogo district, East Java. The research subjects to become informants of this study were 9 people. Data collection includes participant observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data display and verification. Meanwhile, in testing the validity of the data, researchers used credibility, dependability, confirmability and transferability. The results of this study indicate that the implementation really gives a big role to the activities of 1) thinking change, 2) mentally empowered. 3) creative skill. With the existence of a smart home community, learning residents reflect independence from the learning process.

Keywords:Community, learning society, independence, NFE