IN VIVO STUDY OF THE COMBINATION OF ETHANOL EXTRACTS OF SAPPAN (Caesalpinia sappan) AND RED GINGER (Zingiber officinale) ON HEPAR OF RATS INJECTED WITH CFA (Complete Freund's Adjuvant)
Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit rematik autoimun yang paling umum dan penyakit inflamasi kronis yang berkembang dan menyebabkan kerusakan sendi permanen. Terapi pengobatan RA dengan obat antiinflamasi NSAIDs relatif mahal dan berkepanjangan juga menimbulkan efek samping, diperkirakan sebesar 60-90% pasien memilih pengobatan herbal. Berbagai spesies telah diteliti manfaatnya sebagai antiinflamasi, termasuk secang dan jahe merah. Kombinasi keduanya merupakan formulasi poliherbal yang memiliki aktivitas farmakologis dan dapat bekerja sama menghasilkan manfaat terapeutik yang maksimal dengan efek samping yang minimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efek yang ditimbulkan dari penggunaan kombinasi ekstrak etanol kayu secang dan rimpang jahe merah pada hepar tikus secara in vivo. Pengujian in vivo menggunakan tikus jantan galur Wistar dikelompokkan menjadi 8 kelompok (n=4) dan diinjeksikan CFA untuk memberikan efek inflamasi konis kemudian diberi perlakuan oral, tiga kelompok tikus mendapatkan suspensi perbandingan kombinasi ekstrak secang (ES) dan jahe merah (EJ) yaitu, formula F1 (1ES:1EJ); F2 (2ES:1EJ); F3 (1ES:2EJ) serta kontrol positif diberi natrium diklofenak. Penilaian dari pengamatan berat badan, berat organ hepar, dan histopatologi hepar tikus. Berat badan pada kombinasi ekstrak menunjukkan efek antagonis dan berat organ hepar mengalami peningkatan berat, namun tidak mengalami perubahan signifikan dan tidak bersifat toksik. Pada pemeriksaan mikroskopis menyatakan penggunaan terapi kombinasi ekstrak menunjukkan kerusakan ringan dengan hasil yang lebih baik pada hepar tikus berdasarkan parameter yang diamati dari preparat organ hepar tikus yang diinjeksi CFA.
Kata kunci: hepar, in vivo, jahe merah, secang, CFA
Rheumatoid Arthritis (RA) is the most common autoimmune rheumatic disease and a chronic inflammatory disease that progresses and causes permanent joint damage. RA therapy with anti-inflammatory drugs or NSAIDs is expensive, prolonged, and causes side effects. It is estimated that 60-90% of patients choose herbal treatment. Various species, including sappan and red ginger, have been studied for their anti-inflammatory benefits. Combining the two is a polyherbal formulation with pharmacological activity and can work together to produce maximum therapeutic benefits with minimal side effects. This study evaluated the effects of using a combination of ethanol extract from sappan wood and red ginger rhizome on rat hepar in vivo. In vivo testing using Wistar male rats were grouped into eight groups (n = 4) and injected with CFA to provide a conical inflammatory effect and then given oral treatment, three groups of rats received a suspension of a combination of sappan extract (ES) and red ginger (EJ) namely, formula F1 (1ES: 1EJ); F2 (2ES: 1EJ); F3 (1ES: 2EJ) and positive control was given diclofenac sodium. Assessment of body weight observation, hepatic organ weight, and hepatic histopathology of rats. Body weight in the combination of extracts showed an antagonistic effect and the weight of hepatic organs increased in weight, but did not experience significant changes and was not toxic. On microscope, examination revealed that extract combination therapy showed mild damage with better results in rat hepar based on parameters observed from preparations of rat hepar organs injected with CFA.
Keywords: liver, in vivo, red ginger, sappan, CFA