KUALITAS PELAYANAN PERBANTUAN PERMAKANAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR) DI DINAS SOSIAL KOTA SURABAYA

QUALITY OF FOOD ASSISTANCE SERVICES FOR LOW-INCOME COMMUNITIES (LIC) AT SURABAYA CITY SOCIAL SERVICE

    Pelayanan publik diharapkan dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Pelayanan publik yang baik akan menambah rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah serta menimbulkan citra yang baik. Dinas Sosial Kota Surabaya adalah salah satu instansti pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan publik dengan salah satu pelayanan yang diberikan ialah terhadap perbantuan permakanan yang dilakukan oleh Bidang Rehabilitasi Sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan kualitas pelayanan terkait perbantuan permakanan pada Dinas Sosial Kota Surabaya. Penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini mengacu pada pelayanan administrasi perbantuan permakanan bagi MBR. Terdapat sepuluh indikator dari teori Gaspersz yang menjadi fokus dalam penelitian, yaitu ketepatan dalam pelayanan, akurasi pelayanan, kesopanan dan keramahan pelaku pemberi pelayanan, tanggungjawab, kemudahan layanan, kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, atribut pendukung pelayanan, variasi model layanan, pelayanan pribadi, kelengkapan berkaitan dengan ketersediaan ruang pelayanan dan sarana pendukung. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian terkait sepuluh indikator kualitas pelayanan publik ada beberapa indikator yang masih belum optimal, yaitu ketepatan dalam pelayanan dalam penyelenggaraannya masih memakan waktu proses yang terkadamg cukup lama melebihi 3 hari, kemudahan layanan dalam hal penataan dan penyimpanan dokumen masih terlihat kurang tertata sehingga dalam pencarian dokumen yang dibutuhkan maish memakan waktu, kenyamanan dalam memperoleh pelayanan berkaitan dengan lokasi yang terpencil serta tidak adanya papan penanda menyebabkan masyarakat terkadang masih kebingungan mencari lokasi ruang pelayanan disertai dengan belum tersedianya bangku-bangku ruang tunggu, atribut pendukung lainnya seperti fasilitas pendingin ruangan yang masih kurang optimal dimana hanya satu buah AC yang berfungsi dengan baik. Saran yang dapat diberikan kepada Dinas Sosial Kota Surabaya adalah mengoptimalkan fasilitas pendukung serta pemanfaatan teknologi informasi untuk mempersingkat waktu proses. 

Kata Kunci : kualitas pelayanan, perbantuan permakanan, dinas sosial 

    Public services are expected to be provided in accordance with the needs and expectations of the community. Good public services will increase public trust and create good image of the goverment. The Surabaya City Social Service is one of the government agencies that provides public services with one of the services is food assitance carried out by the Social Rehabilitation Sector. This study aims to describe the quality of services related to food assistance at the Surabaya City Social Service. This research uses descriptive research with a qualitative approach. The focus of this research refers to the administration of food assistance services for Low-Income People(LIP). The focus of the research are ten indicators from Gapersz, namely accuracy in service, service accuracy, politeness and service providers, variety, convenience, comfort in obtaining services, service support attributes, service model, personal service, completeness of facilities with availability service rooms and supporting facilities. Data collection techniques were carried out through observation, interviews, and documentation. Data analysis consists of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research related to the ten indicators of the quality of public services, there are several indicators that are still not optimal, namely the accuracy in the service in its implementation still requires processing time which sometimes exceeds one day, the ease in terms of arrangement and storage of documents still looks less organized so that the required documents to take time, the convenience of obtaining services related to the location and the absence of signboards cause communities to be confused about finding service locations. and the unavailability of waiting room benches, other supporting attributes such as air conditioning facilities that are still less than optimal where only one AC worked well. Suggestions that can be given to the Surabaya City Social Service are to optimize supporting facilities and use information technology to shorten time.

Keywords : quality of service, food aid, social service